Sukses

Bocoran Harga Hunian Murah di Program Sejuta Rumah

Keunggulan program satu juta rumah yaitu uang muka yang sangat rendah yaitu hanya 1%. Cicilannya hanya Rp 700 ribu per bulan. Anda Berminat?

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program pembangunan satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia.

Pembangunannya tidak semua memiliki tipe rumah tapak, melainkan juga ada yang berupa rumah susun. Banyak keunggulan yang ditawarkan pemerintah dari program satu juta rumah tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PU-Pera, ‎Maurin Sitorus mengungkapkan, keunggulan dari program rumah murah ini adalah memiliki uang muka (down payment/DP) yang sangat rendah.

"Ini DP nya hanya 1 persen, dan itu rendah sekali. Padahal kalau rumah komersial kan sekitar 20 persen," kata Maurin saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Senin (4/5/2015).

‎Tidak hanya itu, dalam program pengadaan rumah di era pemerintahan Jokowi, bunga kreditnya juga diturunkan menjadi 5 persen, di mana sebelumnya 7,5 persen.

Sementara mengenai tenor kreditnya, Maurin mengungkapkan kredit bisa dilakukan dengan jangka waktu maksimal 20 tahun. Dengan demikian angsuran bisa dimulai dengan harga Rp 700 ribu per bulannya.

Ilustrasi (Istimewa)

Lantas berapa harga rumah tersebut?

Dikutip dari data Kementerian PU-Pera,  harga rumah yang masuk dalam program tersebut paling mahal hanya Rp 165 juta, itu pun untuk lokasi pembangunan di Papua Barat.

Untuk wilayah Jabodetabek harga rumah maksimal Rp 120 juta. Sementara untuk wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dibatasi paling mahal Rp 105 juta. Untuk lokasi di Sumatera (selain Bangka Belitung) harga maksimal rumah murah hanya Rp 105 juta. Sedangkan di Kalimantan pemerintah membatasi maksimal Rp 118 juta dan di Sulawesi Rp 110 juta‎.

Adapun ketentuan untuk mendapatkannya, untuk rumah tapak, masyarakat harus memiliki penghasilan maksimal Rp 4 juta per bulan. Sedangkan untuk rumah susun, penghasilan maksimal calon pemiliknya tidak lebih dari Rp 7 juta.

Lalu di mana saja lokasi pembangunan rumah-rumah murah tersebut?‎ Berikut beberapa daftar lokasi pengembangannya di sembilan provinsi di Indonesia seperti yang dikutip Liputan6.com dari data Kementerian PU-Pera:

2 dari 4 halaman

Selanjutnya


1. Provinsi: Sumatera Utara

Kabupaten/Kota: Nias Utara

Jenis: Rumah Tapak

Pengembang :‎ Hatti Saro M

Sasaran : PNS


2. Provinsi: Sumatera Selatan

Kabupaten/Kota: Banyuasin

Jenis: Rumah Tapak

Pengembang:‎ Anugrah WI

Sasaran: Umum


3. Provinsi: DKI Jakarta

Kabupaten/Kota: Jakarta Barat

Jenis: Rusunami

Pengembang:‎ Perumnas

Sasaran: Umum

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

4. Provinsi: Banten‎

Kabupaten/Kota: Tangerang

Jenis: Rumah Tapak

Pengembang:‎ Prakarsa RP
Sasaran: Umum

5. Provinsi: Jawa Barat‎

Kabupaten/Kota: Cirebon

Jenis: Rumah Tapak

Pengembang:‎ Bangun SM

Sasaran: PNS

6. Provinsi: Jawa Tengah‎

Kabupaten/Kota: Semarang

Jenis: Rusunawa

Pengembang:‎ Kementerian PUPR

Sasaran: Buruh

4 dari 4 halaman

Selanjutnya


7. Provinsi: Jawa Timur‎

Kabupaten/Kota: Malang

Jenis: Rumah Tapak

Pengembang:‎ Kharisma KP

Sasaran: Umum

8. Provinsi: Kalimantan Tengah‎

Kabupaten/Kota: Kota Waringin Timur

Jenis: Rumah Tapak

Pengembang:‎ Wengga CJ

Sasaran: Umum

9. Provinsi: Sulawesi Selatan‎

Kabupaten/Kota: Bantaeng

Jenis : Rusunawa

Pengembang :‎ Kementerian PUPR

Sasaran : Nelayan

(Yas/Ndw)