Sukses

Ini Penyebab Ekonomi RI Melambat di Kuartal I

Perlambatan ekonomi seiring pelemahan ekonomi negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia pada periode Januari-Maret ini.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen atau lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu 5,21 persen.

Angka tersebut dianggap melambat seiring pelemahan ekonomi negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia pada periode Januari-Maret ini.

Kepala BPS, Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I ini dibandingkan kuartal IV 2014 (Q to Q) terkontraksi 0,18 persen.

Penyebabnya, karena pertumbuhan ‎ekonomi Tiongkok yang melambat dari 7,4 persen menjadi 7 persen, serta pengaruh harga minyak mentah dunia yang anjlok.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi di kuartal I disumbang dari konsumsi rumah tangga yang masih bertumbuh di atas 5 persen secara tahunan. Sementara ‎pengeluaran pemerintah, investasi, ekspor dan impor mencatatkan kinerja penurunan," terang dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Suryamin menyebut, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2015 menurut pengeluaran secara Q to Q, antara lain :

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga bertumbuh 0,11 persen atau sama dengan posisi tahun lalu
2. Pengeluaran konsumsi lembaga non profit (LNPRT) ‎merosot 1,19 persen dibandingkan sebelumnya bertumbuh 7,45‎ persen terkait pemilu. Tahun lalu ada yang mensponsori pemilu untuk produksi barang
3. Pengeluaran konsumsi pemerintah minus 48,68 persen dibanding realisasi kuartal IV 2014 sebesar minus 48,37 persen
4. PMTB merosot 4,72 persen
5. Ekspor turun 5,98 persen, sedangkan periode kuartal IV tahun lalu turun 9,76 persen
6. Impor minus 9,98 persen, sedangkan tahun lalu turun 4,98 persen.

Sementara secara tahunan, pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengeluaran disumbang dari :

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga 5,01 persen atau melambat dari posisi sama tahun lalu 5,35 persen. Ini menunjukkan konsumsi rumah tangga masih stabil, tidak berubah
2. ‎Pengeluaran konsumsi LNPRT melorot 8,25 persen atau turun drastis dari sebelumnya saat ada pemilu 23,66 persen
3, Pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 2,21 persen atau melambat dibanding tahun lalu yang tumbuh 6,12 persen karena ‎penyerapan anggaran agak terlambat. Pengesahan APBN-P 2015 bergeser untuk belanja pegawai, barang dan belanja modal terlambat
4. PMTB tumbuh 4,36 persen atau melambat dari posisi sebelumnya 4,66 persen
5. Ekspor anjlok 0,53 persen atau terkontraksi dari realisasi sebelumnya yang naik 3,16 persen
6. Impor pun minus 2,20 persen dari periode sebelumnya bertumbuh 5,04 persen. Penurunan baik barang modal, bahan baku dan barang konsumsi.

Pertumbuhan ekonomi 4,17 persen ‎di kuartal I 2015 berasal dari 5 sektor utama, yakni :

1. Industri pengolahan dengan share 21,14 persen dan tumbuh 3,87 persen
2. Sektor pertanian, kehutanan dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 13,75 persen dan pertumbuhan 3,80 persen
3. Perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor‎  kontribusinya 13,24 persen
4. Pertambangan berkontribusi 8,30 dan pertumbuhannya minus 2,32 persen. Sbg dampak dari  6,04 persen
5. Sektor transportasi 4,67 persen dan tumbuh 6,35 persen. (Fik/Nrm)