Liputan6.com, Jakarta - Rumah termurah di Indonesia yang akan dibangun Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) seharga Rp 75 juta per unit di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dengan penghasilan Rp 1,5 juta per bulan, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah bisa mendapatkan rumah tapak tipe 36 ini.
Demikian disampaikan Ketua Umum APERSI, Eddy Ganefo saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (6/5/2015). "Syarat pendapatan untuk bisa beli rumah ini Rp 1,5 juta per bulan," tuturnya.
Dia mengungkapkan, MBR pun dapat mencicil rumah termurah ini dengan jumlah hampir Rp 500 ribu per bulan. "Murah sekali kan. Fasilitas lainnya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 5 persen dan uang muka atau DP 1 persen. Kalau mau mengajukan seperti pengajuan KPR biasa," jelas Eddy.
APERSI, tambahnya, akan membangun 400 unit rumah tapak di Kota Palembang dengan tipe 36. Pihaknya telah menyediakan lahan seluas 10 hektare (ha) di pusat kota Palembang. "Ada dua kamar, pakai plafon gypsum, cat luar dalam. Jadi layaknya rumah subsidi. Harganya Rp 75 juta per unit," ucap dia.
Tujuan pembangunan rumah termurah ini, kata Eddy, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR dan menyukseskan Program Sejuta Rumah, APERSI juga ingin membuktikan bahwa pengembang masih bisa membangun rumah murah di pusat kota tanpa mengurangi keuntungan.
"Karena ada pengembang yang merengek-rengek minta menaikkan harga rumah subsidi, kasihan MBR. Padahal dengan harga Rp 75 juta per unit, pengembang masih bisa menikmati margin. Jadi jangan mencari kesempatan dalam momen-momen seperti ini," tegasnya.
Saat ini, Eddy mengaku, APERSI sedang mengurus perizinan Pemerintah Kota Palembang. Diharapkan proses perizinan tersebut dapat tuntas segera, sehingga pembangunan rumah bisa terlaksana pada tahun ini.
"Mudah-mudahan tahun ini dapat dibangun, karena sudah ada 70 orang lebih yang sudah mau membeli rumah tersebut, padahal kami belum berani jualan," papar dia. (Fik/Ndw)
Advertisement