Sukses

Pertamina Tunda Peluncuran Pertalite

Persiapan yang dilakukan Pertamina sebelum meluncurkan BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 90 adalah sosialisasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) membatalkan rencana untuk meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru dengan nama Pertalite pada Mei 2015. Penundaan tersebut dilakukan agar perseroan memiliki waktu lebih lama untuk melakukan sosialisasi.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjelaskan, produk Pertalite sudah lolos dari pengujian yang dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) Kementerian ESDM. Namun, perseroan tak segera buru-buru meluncurkan produk baru tersebut.

Menurut Dwi, masih ada persiapan yang harus dilakukan. "Sebenarnya pengujian sudah sukses, tapi masih perlu waktu lagi," kata Dwi, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Waktu yang diperlukan tersebut untuk mematangkan persiapan BBM yang rencananya akan dibandrol dengan harga lebih murah dari Pertamax tersebut. "Belum akan Mei. Nanti akan kami infokan, seluruhnya harus clear sebelum ini betul-betul dimulai," tuturnya.

Ia mengungkapkan, persiapan yang dilakukan Pertamina sebelum meluncurkan BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 90 adalah sosialisasi ke seluruh pemangku kepentingan, hal tersebut bertujuan untuk menghindari keselahpahaman. "Agar tidak ada hal negatif saat hal ini diluncurkan. Supaya tidak membuat orang bingung," pungkasnya.

Sebelumnya, Pertamina berencana meluncurkan produk Pertalite pada Mei 2015. Produk BBM baru ini memiliki kadar oktan antara 90-91. Vice President Fuel Marketing Pertamina, Muhammad Iskandar mengatakan, dengan kadar oktan tersebut, harga untuk BBM jenis baru tersebut akan berada di bawah Pertamax yang saat ini di level Rp 8.600 per liter namun di atas Premium yang saat ini ada di level Rp 6.800 per liter.

"Harganya medium antara Rp 8.000 per liter hingga Rp 8.300 per liter. Sehingga jarak harga dengan Premium dan Pertamax tidak terlalu jauh," ujarnya.

Iskandar menjelaskan, sebenarnya rencana untuk mengeluarkan BBM dengan kadar oktan seperti ini sudah lama namun terus dipendam oleh perseroan. "Sebetulnya ron 90 ini kami sudah mau launching sejak lama karena kami ingin punya produk yang sesuai requirement pasar," lanjutnya. Alasan Pertamina mengulur waktu karena masih mempertimbangkan harga Premium yang sebelumnya masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dengan sudah dicabutnya subsidi pada Premium, Pertamina memandang saat ini adalah waktu yang telah untuk untuk meluncurkan produk baru tersebut. "Waktu itu Premium subdisinya masih besar sehingga akan jauh gap harganya. Nah ini waktunya pas, subsidi dihapus ron 88 dan dengan ron 92 sudah tidak jauh jaraknya," tandasnya. (Pew/Gdn)