Sukses

Menteri ESDM Kesulitan Cegah Orang Kaya Pakai Elpiji 3 Kg

Pemerintah mengaku kesulitan menertibkan konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) yang dilakukan masyarakat mampu.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengaku kesulitan menertibkan konsumsi elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) yang dilakukan oleh masyarakat mampu. Hal ini membuat penyaluran subsidi tidak tepat sasaran.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, kesulitan tersebut disebabkan oleh perbedaan harga yang lebar antara elpiji bersubsidi 3 kg dengan elpiji non bersubsidi 12 kg. Karena harga elpiji 3 kg lebih murah.

"Kita melihat isu disparitas harga adalah isu yang sangat rumit. Selama harga masih berganda maka selalu saja ada bocor segala macam," kata Sudirman di kantor Kementerian ESDM, Jakarta,  Kamis (7/5/2015).

Sebagai solusi, pemerintah akan menyalurkan subsidi elpiji 3 Kg melalui kartu, sehingga subsidi diberikan kepada masyarakat yang memilki kartu tersebut.

"Nah, permanen solusi adalah ketika terjadi dua hal. Dan masih lama. Satu, kalau seluruh kartu kartu yang digunakan untuk menjadi channel bagi subsidi rakyat itu selesai dan datanya solid," tutur Sudirman.

Sudirman mengungkapkan, dengan penyaluran subsidi melalui kartu maka harga elpiji yang dibungkus dengan tabung berkelir hijau tersebut sama dengan elpiji non subsidi.

"Harga akan jadi harga tunggal. Dan hal subsidi akan dichannelkan untuk kartu kartu itu. Itu saya sebut solusi permanen. Jadi hanya kalau subsidi jatuh kepada masyarakat langsung bukan pada produk atau barang. Maka disparitas harga bisa dikurangi dan akhirnya solutif," paparnya.

Sudirman akan berkordinasi dengan Menteri Sosial untuk menyalurkan subsidi dengan kartu. Pasalnya kartu yang akan digunakan merupakan program Kementerian Sosial.

"Jadi solusi permanen begitu. Pekan depan kami akan bertemu dengan mensos untuk menjajaki apakah platform yang digunakan untuk jalur distribusi dari mulai bantuan sosial," pungkasnya. (Pew/Ndw)