Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menargetkan Indonesia tak lagi impor bahan bakar minyak (BBM) pada 2025. Hal tersebut akan didorong dengan peningkatan kehandalan dan penambahan kilang baru.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah terus melakukan koordinasi untuk mempercepat pembangunan kilang. Diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mendorongnya.
"Sedangkan kilang di bawah koordinasi Kementerian Perekonomian akan ada meeting rutin untuk kilang yang pertama pertamina usulkan dan kita semua usulkan percepat proses kilang pertama," kata Wiratmaja, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/5/2015).
Jika pembangunannya bisa dipercepat, lanjut dia, kilang tersebut telah beroperasi sekitar 2019 atau 2020. Sedangkan tidak ada pecepatan tuntas 2024.
 "Kalau program ini bisa dijalankan dengan dipercepat diharapkan 2019-2020 bisa mulai berfungsi," ungkapnya.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menambahkan, dalam pengembangan delapan kilang terdiri dari empat kilang sudah beroperasi ditingkatkan kapasitas dan kehandalannya dan empat lagi baru dibangun.
Ia mengungkapkan, dengan beroperasinya kilang tersebut maka semua minyak mentah diolah di dalam negeri sehingga pada 2025 Indonesia tidak lagi impor BBM.
"Dan pada 2025, kita harus sampai pada kemandirian suplai BBM. Artinya kebutuhan kita diolah di sini. Diolah di sini dengan cara kilang kilang yang tidak cukup tinggi kompleksitas dinaikkan kompleksitasnya," pungkasnya. (Pew/Ndw)