Liputan6.com, Ternate - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana masih berada di Maluku. Hari ini, Jumat (8/5/2015), Presiden berkunjung ke Ternate, Maluku Utara.
Sehari sebelum tiba di Ternate, Presiden berkunjung ke Pulau Buru, Maluku. Dalam kunjungannya itu, Presiden Jokowi mencanangkan Penanaman Padi dan Peresmian Bendung Way Leman serta Penyerahan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), di Desa Wanareja, Gelar Way Apo, Kabupaten Buru.
Dikutip dari situs setkab.go.id, saat memberikan sambutan Presiden Jokowi menyampaikan tekadnya untuk menjadikan Buru sebagai penghasil beras terbesar di Maluku.
"Saya melihat sawah di sini merupakan sawah yang sangat subur, namun memang memerlukan penanganan intensif sehingga berasnya diambil dari Pulau Buru, bukan dari provinsi lain," ujar Presiden Jokowi, Kamis 7 Mei 2015.
Jokowi menyebutkan, Bendung Way Leman yang diresmikan merupakan bagian dari usaha untuk mencapai target Pulau Buru sebagai lumbung beras Maluku.
Bendung Way Leman lama dibangun pada 1982-1983 untuk mengairi sawah seluas 935 ha dengan intensitas tanam 2 kali setahun dan produktivitas 3-4 ton GKG/ha. Namun pada 2010-2011 terjadi banjir besar yang merusak tubuh bendung dan tebing Sungai Way Tina (sungai yang dibendung Bendung Way Leman). Akibatnya bendung tidak dapat berfungsi maksimal.
Bendung Way Leman kembali dibangun pada 2012 hingga 2015 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku. Usai pembangunan bendung, akan dilanjutkan dengan memperluas areal persawahan yang diairi bendungan tersebut.
Presiden Jokowi mengatakan akan kembali 2 tahun lagi ke Pulau Buru untuk melihat hasil pertanian. "Tolong undang Saya saat panen raya," pinta Presiden.
Anggaran Rp 25,81 miliar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pembangunan Bendung Way Leman menghabiskan anggaran Rp 25,81 miliar.
Dengan selesainya pembangunan Bendung Way Leman itu, Basuki yakin hasil produksi pertanian Pulau Buru akan meningkat secara signifikan. "Padi dari 2.805 ton per tahun menjadi 30.000 ton/tahun dan palawija dari 1.403 ton/tahun menjadi 5.000 ton/tahun. Semua hasil pertanian ini untuk konsumsi lokal dan juga dipasarkan ke ibukota kabupaten dan kota Ambon," ujar dia.
Dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur PUPR di Provinsi Maluku, Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran Rp 3,44 triliun di tahun 2015. (Sun/Ndw)
‎
Jokowi Ingin Pulau Buru Jadi Lumbung Padi Terbesar
Presiden Jokowi mengatakan akan kembali dua tahun lagi ke Pulau Buru untuk melihat hasil pertanian.
Advertisement