Sukses

Janji Beli Beras Baru, Kualitas Raskin Dijamin Bebas Bau

Perum Bulog tengah memperbaiki kualitas beras miskin (raskin) untuk mengurangi permainan beras di tingkat pedagang.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog tengah memperbaiki kualitas beras miskin (raskin) untuk mengurangi permainan beras di tingkat pedagang. Pasalnya harga beras di pasaran masih tinggi meski sudah masuk musim panen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, ada dua hal penyebab harga beras tinggi sampai sekarang ini. Pertama, karena diduga kurang produksi sementara permintaan cukup besar.

"Kedua, Bulog melakukan perbaikan kualitas. Selama ini orang mengeluh tentang raskin yang bau dan berkualitas buruk," jelas dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Lebih jauh diterangkan Sofyan, raskin selama ini digelontorkan dari gudang Bulog, tanpa seluruhnya langsung terserap ke masyarakat. Raskin tersebut, katanya, dikumpulkan dan didaur ulang untuk dijual kembali ke Bulog sehingga kualitas makin buruk.

"Tapi sekarang Bulog menyatakan tidak akan beli beras kecuali beras baru. Nanti kita lihat kualitas raskin akan membaik, agar penyerapan Bulog belum maksimal karena ada perbaikan kualitas," papar dia.   

Alasan lain harga beras tinggi, tambahnya, karena para pengusaha sebelumnya berpikir bahwa pemerintah tidak akan membuka keran impor beras. "Akhirnya mereka berani dan ternyata suplainya enggak sebanyak yang kita duga," ujar dia.

Dengan langkah impor, diakui Sofyan, para spekulan akan berpikir berulang kali untuk mempermainkan harga beras seiring dengan perbaikan infrastruktur untuk mencapai target swasembada beras. (Fik/Ndw)