Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program pembangunan satu juta rumah pada akhir April lalu. Tujuannya agar semakin banyak rakyat Indonesia yang memiliki rumah.
Maklum, angka kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tempat tinggal (backlog) di Tanah Air saat ini mencapai 13,5 juta rumah, ada banyak keunggulan yang ditawarkan pemerintah dari program satu juta rumah tersebut.
Baca Juga
Pertama, uang muka (down payment/DP) yang sangat rendah yaitu sebesar 1 persen dari total harga. Ini lebih rendah dari rumah komersial sekitar 20-30 persen.
Advertisement
Tidak hanya itu, dalam program pengadaan rumah di era pemerintahan Jokowi, bunga kreditnya juga diturunkan menjadi 5 persen, di mana sebelumnya 7,5 persen.
Sementara mengenai tenor kreditnya, Maurin mengungkapkan kredit bisa dilakukan dengan jangka waktu maksimal 20 tahun.
"Angsurannya bisa Rp 500 ribu-600 ribu per bulan," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (Pu-Pera) Syarif Burhanuddin saat berbincang dengan Liputan6.com dikantornya, ditulis Senin (11/5/2015).
Adapun ketentuan untuk mendapatkannya, untuk rumah tapak, masyarakat harus memiliki penghasilan maksimal Rp 4 juta per bulan. Sedangkan untuk rumah susun, penghasilan maksimal calon pemiliknya tidak lebih dari Rp 7 juta.
Syarif menjelaskan, pembangunan rumah ini dilakukan secara bertahap, namun dia menyakini proyek ini akan tuntas dalam satu tahun.
Pada tahap pertama ini, sekitar 331.693 hunian murah dibangun, mulai dari 305.727 rumah tapak, 25.678 rusunami, dan 288 rusunawa.
Lalu bagaimana penyebaran pembangunan rumah-rumah murah tersebut? Cek daftar berikut seperti yang diperoleh Liputan6.com dari Kementerian PU-Pera:
Selanjutnya
1. Nangroe Aceh Darussalam
Rumah tapak: 5.954
2. Sumatera Utara
Rumah tapak: 16.305
Rusunami: 1.832
3. Sumatera Barat
Rumah tapak: 3.332
4. Riau
Rumah tapak: 6.523
5. Kepulauan Riau
Rumah tapak: 7.721
6. Lampung
Rumah tapak: 9.032
7. Sumatera Selatan
Rumah tapak: 7.926
Rusunami: 2.000
8. Jambi
Rumah tapak: 4.344
9. Bengkulu
Rumah tapak: 5.426
10. Bangka Belitung
Rumah tapak: 7.530
Advertisement
Selanjutnya
11. Banten
Rumah tapak: 14.615
12. Yogyakarta
Rumah tapak: 977
13. Jakarta
Rumah tapak: 50
Rusunami: 15.903
14. Jawa Barat
Rumah tapak: 74.263
Rusunami: 3.745
15. Jawa Tengah
Rumah tapak: 11.720
Rusunami: 350
Rusunawa: 184
16. Jawa Timur
Rumah tapak: 26.717
Rusunami: 1.200
17. Kalimantan Barat
Rumah tapak: 15.893
18. Kalimantan Selatan
Rumah tapak: 8.492
19. Kalimantan Utara
Rumah tapak: 320
20. Kalimantan tengah
Rumah tapak: 975
Selanjutnya
21. Kalimantan Timur
Rumah tapak: 5.832
22. Bali -
23. Nusa Tenggara Barat
Rumah tapak: 6.159
24. Nusa Tenggara Timur
Rumah tapak: 6.798
25. Sulawesi Barat
Rumah tapak: 812
26. Sulawesi Utara
Rumah tapak: 7.912
27. Sulawesi Tenggara
Rumah tapak: 3.617
28. Sulawesi Tengah
Rumah tapak: 11.265
29. Sulawesi Selatan
Rumah tapak: 7.526
Rusunami: 648
Rusunawa: 104
30. Gorontalo
Rumah tapak: 4.317
31. Maluku
Rumah tapak: 3.324
32. Maluku Utara
Rumah tapak: 1.300
33. Papua
Rumah tapak: 15.550
34. Papua Barat
Rumah Tapak: 3.200
(Ndw/ )
Advertisement