Sukses

Perlukah Pertalite Diluncurkan?

Pemerintah dan Pertamina tidak akan mengurangi bahkan menghapus penyaluran Premium, karena Pertalite hanya akan menjadi varian BBM baru.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana untuk mengeluarkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dengan nama Pertalite. Seberapa bermanfaatkan produk yang mempunyai kadar DON 90 ini?

Direkur Eksekutif Indonesia Resources Studies (Iress), Marwan Batubara mengatakan, Pertalite yang dijual tanpa subsidi baik untuk kepentingan strategi pemasaran korporasi, karena produk yang dijual Pertamina akan bertambah.

"Saya kira dalam strategi bisnis bagus. Itukan barang non subsidi secara korporasi dianggap menguntungkan oleh Pertamina, mestinya ga ada masalah," kata Marwan, saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (10/5/2015).

Marwan mengingatkan, untuk mengelontorkan produk BBM dengan kandungan Research Octane Number (RON) 90 tersebut, Pertamina harus berkordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah. Pasalnya, BBM merupakan produk strategis yang menyangkut kehidupan masyarakat luas.

"Jadi kalau bicara mengenai implementasi rencana program baru mestinya secara internal perusahaan pembahasan dilakukan dengan komisaris. Jadi direkti pertamia tidak ujug-ujug merilis. Ini program strategis jangka panjang, jadi direksi jangan bertindak sendiri tanpa meminta persetujuan dari komisaris," paparnya.

Direktur Jenderla Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja menambahkan, kehadiran Pertalite bisa menjadi pelengkap produk BBM di Indonesia. Karena Pertalite berada di tengah antara Premium dengan kadar RON 88 dan Pertamax dengan kadar RON 92.

"Adanya varian baru di tengah Pertamax dan Premium cukup bagus," ungkapnya.

Wiratmaja, meski Pertalite telah diluncurkan, Pemerintah dan Pertamina tidak akan mengurangi bahkan menghapus penyaluran Premium, karena Pertalite hanya akan menjadi varian BBM baru, bukan pengganti Premium. "Premium tetap akan disediakan Pertamina, setelah izinnya keluar, maka ini menjadi varian baru," tuturnya.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan, Pertalite sudah lolos dari pengujian yang dilakukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS) Kementerian ESDM. Namun, masih ada persiapan yang harus dilakukan untuk melucurkannya.

Untuk mematangkan persiapan BBM yang harganya lebih murah dari Pertamax tersebut, Pertamina menunda peluncuran Pertalite yang direncanakan Mei 2015 ini. "Belum akan Mei. Nanti akan kami infokan, seluruhnya harus clear sebelum ini betul-betul dimulai," jelasnya.

Persiapan yang dilakukan Pertamina sebelum meluncurkan Pertalite adalah sosialisasi ke seluruh pemangku kepentingan, hal tersebut bertujuan untuk menghindari keselahpahaman. "Agar tidak ada hal negatif saat hal ini diluncurkan. Supaya tidak membuat orang bingung," pungkasnya. (Pew/Gdn)