Liputan6.com, Jakarta - Untuk mewujudkan sasaran program Jangkau, Sinergi dan Guideline (Jaring) yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), delapan bank dan dua industri keuangan non-bank (IKNB) sebagai pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan siap menyalurkan total kredit mencapai Rp 7,1 triliun pada 2015.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, komitmen tambahan pembiayaan untuk 2015 itu tentu akan meningkatkan outstanding porsi pembiayaan perbankan pada sektor kelautan dan perikanan yang per Desember 2014 mencapai Rp 17,9 triliun atau sebesar 0,49 persen dari total pembiayaan perbankan nasional. Sementara itu, pembiayaan IKNB kepada sektor tersebut pada 2014 mencapai Rp 1,7 triliun atau sebesar 0,7 dari total pembiayaan IKNB.
"Total pembiayaan ke delapan bank dan konsorsium IKNB tersebut pada sektor kelautan dan perikanan periode Desember 2014 adalah Rp 10,8 triliun dengan komitmen pertumbuhan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sampai Desember 2015 sebesar Rp 7,1 triliun atau rata-rata pertumbuhan sebesar 66,2 persen," ujar Muliaman di Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (11/5/2015).
Advertisement
Adapun delapan perbankan yang menyalurkan kredit pada program tersebut pada 2015 antara lain, Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 1 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 2,5 triliun, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) sebesar Rp 50 miliar.
Lalu Bank Danamon Indonesia mengucurkan kredit sebesar Rp 300 miliar, Bank Mandiri sebesar Rp 1,25 triliun, Bank Permata sebesar Rp 180 miliar Bank Bukopin sebesar Rp 81 miliar dan BPD Sulselbar sebesar Rp 13 miliar.
Sedangkan dari IKNB melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan sebesar Rp 1,78 triliun. Secara total pertumbuhan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 7,1 triliun hingga Desember 2015.
"Sektor perbankan masih sangat bisa berperan besar. Per maret 2015 jumlah kredit perbankan untuk bidang kemaritiman mencapai Rp 91,3 triliun atau 2,5 persen dari total kredit perbankan yang totalnya sebesar Rp 3.979 triliun," kata Muliaman. (Dny/Ahm)