Liputan6.com, Jakarta - Papua Barat menjadi salah satu wilayah yang hingga kini masih kekurangan pasokan listrik. Hal itu dibuktikan dengan masih seringnya pemadaman listrik yang terjadi setiap hari.
Wakil Gubernur Papua Barat Rahim Katjong mengungkapkan, masyarakat Papua Barat mengaku kecewa dengan kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang lambat untuk membangun pembangkit listrik di wilayah tersebut.
Baca Juga
"Kita butuh listrik. Papua Barat masih sering mengalami mati lampu, bahkan di masyarakat kita itu PLN bukan disebut sebagai Perusahaan Listrik Negara, tapi Perusahaan Lilin Negara," kata Rahim saat berdialog dengan Menteri PPN/Bappenas di Kantor Kemneterian PPN/Bappenas, Jakarta, yang ditulis Selasa (12/5/2015).
Advertisement
Rahim mengeluhkan, masalah infrastruktur yang menjadi dasar pembangunan di Papua Barat. Karena itu pihaknya tak hanya membutuhkan pembangunan listrik, Rahim mengatakan, Papua juga membutuhkan pelabuhan.
Pelabuhan dengan kapasitas bongkar muat yang besar menjadi salah satu kebutuhan Papua Barat untuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur, terutama Papua. "Tentu dengan begitu akan mampu mengurangi angka kemiskinan di wilayah kami yang saat ini bisa dibilang masih tinggi," kata Rahim.
Untuk itu, dirinya meminta kepada Menteri PPN/Bappenas menjadikan wilayah Indonesia Timur menjadi salah satu wilayah utama dalam percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. (Yas/Ahm)