Sukses

Industri Penerbangan RI akan Tumbuh Paling Cepat di Dunia

Hal ini mengacu pada prediksi Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) .

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan Indonesia akan menjadi pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di antara semua negara, yakni sekitar 14,9 persen dalam 20 tahun ke depan.

Hal ini mengacu pada prediksi Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional  (International Air Transport Association/IATA) yang menyebutkan industri penerbangan global saat ini memperkerjakan 58 juta orang dengan nilai ekonomi mencapai US$ 2,4 triliun.

"Diperkirakan dalam 20 tahun ke depan industri penerbangan akan menciptakan lapangan pekerjaan sekitar 105 juta dan menyumbang US$ 6 triliun terhadap PDB dunia," jelas Menperin di Jakarta, Selasa (12/5/2014).

Dia menuturkan, sejak peraturan pemerintah mengenai penerbangan di Indonesia mulai dilonggarkan pada tahun 2000, pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional.

Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta, dan  wilayah mencakup sebaran 17 ribu pulau, membentang sepanjang 5.200 Km dari timur ke barat dan 2.000 kilometer (km) dari utara ke selatan membutuhkan transportasi udara.

Ini karena transportasi udara menawarkan kecepatan dan jangkauan, dan juga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menjadi pasar yang sangat potensial bagi para investor dunia untuk membangun industri penerbangan di Indonesia.

IATA memperkirakan Jumlah penumpang udara di Indonesia tahun 2014 mencapai 86 juta penumpang (domestik
dan  internasional) dan akan naik menembus angka 270 juta penumpang pada 2034, atau dalam 20 tahun ke depan naik 200 persen atau 3 kali lipat.

"Diperkirakan Indonesia akan masuk 10 besar pasar penerbangan dunia pada tahun 2020, bahkan akan menjadi 5 besar dunia pada 2034," lanjut Menperin.

Di tingkat global, IATA memperkirakan pada 2034, sekitar 7,3 miliar penduduk dunia akan menggunakan transportasi udara. Angka ini akan terus meningkat dibandingkan proyeksi tahun 2014 yang hanya sekitar  3,3 miliar jiwa atau rata-rata tumbuh 4,1 persen per tahun.(Nrm/Ahm)

Â