Liputan6.com, Serang - Proses pembangunan jalan tol Serang-Panimbang terus dikebut. Kini, pembangunan jalan tol sepanjang 87 kilometer (km) tersebut telah memasuki tahapan analisis dampak lingkungan (Amdal).
"Pemerintah pusat sudah merencanakan pembangunan fisik harus dilakukan pada tahun depan. Oleh karena itu kami sekarang sedang menyiapkan Amdal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno di Serang, Kamis (14/5/2015)
Tak hanya menyiapkan Amdal, Pemeirntah Provinsi Banten pun siap membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyediakan lahan yang untuk dibangun jalan tol Serang-Panimbang yang diharapkan bisa mempercepat pembangunan ekonomi di wilayah Banten Selatan.
"Pemerintah Provinsi Banten hanya mendapat tugas di Amdal. Karena pembangunan dilakukan pemerintah pusat. Tapi untuk pembebasan lahan, tentu kami diminta bantuannya untuk pembebasan lahan," tegasnya.
Perlu diketahui Presiden Joko WIdodo berjanji akan membangun jalan tol Serang-Panimbang atau Serang-Tanjung Lesung sepanjang 87 kilometer. Untuk membangun tol ini, estimasi dana yang dibutuhkan mencapai Rp 5 triliun.
Pembangunan jalan tol tersebut untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Pembangunan kawasan tersebut memang sempat mangkrak selama 24 tahun. Kawasan EKonomi Shusu Tanjung Lesung dicanangkan pada 1991 lalu.
Kini KEK Tanjung Lesung coba dibangun kembali dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 tahun 2012 dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2022 mendatang. KEK Tanjung Lesung sendiri dikelola oleh PT Jabebeka melalui anak usahanya PT Banten West Java‎ (BWJ).
KEK Tanjung Lesung memiliki luas lahan 1.500 hektare dan panjang pantai 13 km yang dianggap akan mampu memiliki efek domino positif bagi perekonomonian masyarakat sekitar termasuk mempercepat aliran investasi ke Banten. (Yandhi Deslatama/Gdn)
Pemerintah Kebut Pembangunan Jalan Tol Serang-Tanjung Lesung
Pembangunan jalan tol Serang-Panimbang untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Advertisement