Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menyatakan hasil positif untuk neraca pembayaran Indonesia pada kuartal I 2015. Neraca pembayaran Indonesia mencetak surplus US$ 1,3 miliar pada awal 2015
Direktur Departemen Statistik Bank Indonesia, Endy Dwi Tjahyono mengatakan, neraca pembayaran Indonesia yang surplus di kuartal I 2015 didukung oleh neraca transaksi berjalan yang defisitnya lebih rendah sebesar US$ 3,8 miliar atau 1,8 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca Juga
"Transaksi modal dan uang masih mengalami surplus sebesar US$ 5,9 miliar juga mendorong neraca pembayaran di kuartal I 2015," ujar Endy di Gedung BI‎, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Advertisement
Tak hanya itu‎, defisit transaksi berjalan tersebut menurun dibandingkan kuartal IV 2014 yang mencapai US$ 6,2 miliar atau 2,81 persen dari PDB.
Dibandingkan kuartal I-2014, defisit transaksi berjalan juga menurun yakni mencapai US$ 4,1 miliar atau 1,9 persen PDB.
"Penurunan defisit terutama karena impor minyak yang tercatat lebih rendah 40 persen dibanding kuartal sebelumnya, bahkan -4,7 persen year-on-year (yoy)," kata Endy.
Endy mengatakan, perbaikan transaksi berjalan terutama didukung oleh berkurangnya defisit neraca perdagangan migas yang dikarenakan impor minyak turun. Defisit neraca perdagangan migas di kuartal I 2015 turun 55 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Endy menambahkan, di samping harga impor yang terkoreksi tajam, impor minyak turun dipengaruhi pula oleh turunnya volume impor BBM sejalan dengan konsumsi BBM yang telah tumbuh negatif, baik secara tahunan maupun setiap kuartal. (Yas/Ahm)