Sukses

BKPM Genjot Dua Sektor Ini di Sumatra

Pertanian dan kemaritiman menjadi dua sektor industri yang berpeluang menciptakan investasi di Sumatra.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan kontribusi investasi dari Sumatra mencapai Rp 75,2 triliun pada 2015 dari total investasi Rp 519,5 triliun. Kontribusi itu 14,5 persen terhadap kebutuhan investasi nasional.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, pemerintah mendorong penanaman modal ke luar pulau Jawa untuk mendukung pemerataan pembangunan antar wilayah. Pemerataan pembangunan itu terutama industri pengolahan yang berbasis sumber daya alam seperti hilirisasi pertanian dan kemaritiman. Salah satu potensi wilayah yang memiliki potensi itu adalah Sumatra.

"Sebagai wilayah yang kaya dengan sumber daya alam dan berada di lokasi strategis di Samudra Hindia, kedua industri itu merupakan peluang investasi yang didorong untuk wilayah Sumatra. Guna menarik investor, tentunya juga perlu didukung dengan infrastruktur serta pengembangan kawasan industri maupun kawasan ekonomi khusus," ujar Franky dalam keterangan yang diterbitkan, Minggu (17/5/2015).

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2015 telah meresmikan berbagai proyek strategis di Sumatra Utara antara lain terminal multipurpose Kuala Tanjung, pencanangan kawasan industri terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei, pembangunan pabrik minyak goreng kapasitas 600 ribu ton per tahun, pencanangan operasional KEK Sei Mangkei dan ground breaking pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 KM.

"Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri di Sumatra," kata Franky.

Adapun BKPM mencatat realisasi investasi Sumatra pada kuartal I 2015 sebesar Rp 21,1 triliun. Angka ini 16,9 persen dari total investasi yang terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 8,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar US$ 1 miliar.

Dengan melihat potensi investasi yang ada di Sumatra mampu menyumbang Rp 75,2 triliun pada 2015 maka nilai itu diharapkan dapat menopang kesinambungan ekonomi nasional. "Selain itu juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi bakat berkualitas di daerah," ujar Franky.

Untuk memanfaatkan potensi wilayah itu, BKPM bekerja sama dengan pemerintah provinsi Sumatra Utara menggelar kegiatan Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) pada 18-19 Mei 2015 di Medan, Sumatra Utara yang mengangkat tema "Industri Hilirisasi Pertanian dan Kemaritiman".

Kegiatan GPID dan RIF Medan ini merupakan salah satu dari rangkaian roadshow di tiga kota yang digelar di BKPM di Medan, Manado, dan Mataram pada 18-22 Mei 2015.

Acara GPID dan RIF ini merupakan kegiatan tahunan BKPM yang sudah dimulai sejak 2006, namun untuk memaksimalkan kehadiran investor dan lebih terfokuskan peluang investasi daerah yang ditawarkan, BKPM menggunakan format berbeda dengan menggelar roadshow di 3 kota dengan tema berbeda-beda.

Peserta yang akan hadir yaitu seluruh perwakilan Badan Penanaman Modal-Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), serta perwakilan asing di Indonesia, dan investor yang didatangkan oleh perwakilan BKPM (Indonesia Invesment Promotion Center/IIPC) dari 8 negara antara lain Korea Selatan, Jepang, Australia, Taiwan, Inggris, Amerika Serikat, Persatuan Emirat Arab, dan Singapura. (Yas/Ahm)