Sukses

5 Investor China Tertarik Tanam Modal US$ 16 Miliar di RI

BKPM akan membuka kantor cabang di China untuk genjot investasi dari China.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat ada lima perusahaan asal China akan berinvestasi di Indonesia senilai US$ 16,7 miliar.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, sejumlah perusahaan telah mengajukan Izin Prinsip dengan investasi sekitar US$ 700 juta. Sedangkan perusahaan lainnya masih tahap penjajakan pada sektor energi, pertambangan, infrastruktur, industri pengolahan dan industri otomotif dengan total investasi US$ 16 miliar.

"Kami menyadari walaupun tren rencana investasi China selalu mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir yaitu mencapai US$ 23,3 miliar, namun realisasi investasi ternyata hanya mencapai 7 persen saja," ujar Franky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (18/5/2015).

Dia menyatakan, masuknya investasi ini sejalan dengan target realisasi yang dicanangkan pemerintah sebesar Rp 3.500 triliun selama lima tahun ke depan. BKPM akan membuka kantor cabang di negeri tirai bambu tersebut untuk menggenjot investasi China di Indonesia.

"Oleh karena itu BKPM berencana membuka kantor perwakilan BKPM di China untuk membantu investor merealisasikan investasinya di Indonesia," lanjut dia.

Sementara itu, Koordinator Marketing Officer BKPM untuk China Harri Santoso menyatakan, selain minat investasi, investor China juga menyampaikan tiga hal yang diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah.

Ketiga hal tersebut adalah pertama, keluhan investor China tentang sulitnya mengurus izin terkait investasi yaitu izin AMDAL lokasi proyek yang terganjal di daerah, belum optimalnya berbagai macam fasilitas penunjang di dalam kawasan industri, sulit mencapai kesepakatan harga listrik industri lokal dengan PLN karena tingginya tarif, serta pentingnya konfirmasi yang cepat dari pemerintah tentang perolehan insentif pajak untuk impor mesin dan bahan baku.

"Terkait keluhan tersebut, BKPM menjelaskan tentang reformasi kebijakan perizinan yang dilakukan pemerintah melalui PTSP Pusat. Selain itu, Kepala BKPM juga menyampaikan komitmen untuk memfasilitasi investor yang mengalami hambatan investasi melalui program debottlenecking, serta mendorong perbaikan regulasi dan insentif," kata Harris.

Hal kedua yaitu informasi tentang kebijakan terkini yang dapat mendukung investasi asing, peluang di sektor energi dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), regulasi penggunaan tenaga kerja.

Ketiga, investor China meminta BKPM untuk memfasilitasi perusahaan yang tengah mengurus perizinan kepemilikan lahan, fasilitasi investor yang membutuhkan lahan untuk membangun kawasan industri, mencarikan lokasi bagi proyek investasi, mencarikan partner lokal yang tepat, serta informasi potensi dan peluang di bidang infrastruktur terutama pembangkit listrik.

"BKPM berkomitmen untuk memfasilitasi investor mulai dari mendalami minat investasi dan keinginan mereka, memperoleh perizinan, merealisasikan investasi, hingga menangani aspirasi mereka untuk meningkatkan iklim investasi," tandas dia. (Dny/Ahm)