Sukses

Kawasan Timur Indonesia Mampu Sumbang Investasi Rp 109,6 Triliun

BKPM mencatat realisasi investasi wilayah Kalimantan pada kuartal I 2015 mencapai Rp 20,4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan Kawasan Timur Indonesia (KTI) mampu menyumbang investasi sebesar Rp 109,6 triliun pada tahun ini. Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan bahwa angka tersebut memiliki porsi 21 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 519,5 triliun.

"Kawasan Timur Indonesia memiliki beraneka ragam potensi investasi yang belum digarap secara maksimal. Nilai investasi itu diharapkan dapat menopang kesinambungan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi bakat-bakat berkualitas di daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Franky menjelaskan, Kawasan Timur Indonesia  yang secara definitif meliputi 13 provinsi yang ada di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan kepulauan timur, telah diberikan prioritas oleh Pemerintah untuk dikembangkan dalam upaya untuk memperkecil tingkat kesenjangan yang terjadi dengan kawasan barat Indonesia selama ini.

"Salah satu dimensi dalam prioritas pembangunan pada masa pemerintahan Jokowi-JK adalah dimensi kewilayahan, di mana Indonesia Timur menjadi wilayah yang diprioritaskan. Untuk itu pemerintah terus berupaya mengusahakan percepatan realisasi investasi di kawasan tersebut," lanjutnya.

Menurut dia, industri Kemaritiman dan pariwisata merupakan keunggulan geostrategis yang dimiliki Kawasan Timur Indonesia. Industri pengolahan perikanan dimana wilayah tersebut sebagai penghasil ikan terbesar di Indonesia yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) serta potensi wisata dengan minat khusus seperti marine tourism dan eco-tourism.

"Investor juga akan kami dorong untuk mendukung infrastruktur pada kedua sektor tersebut," kata dia.

BKPM mencatat realisasi investasi wilayah Kalimantan pada kuartal I 2015 mencapai Rp 20,4 triliun (16,4 persen), terdiri dari PMDN sebesar Rp 5,3 triliun dan PMA sebesar US$ 1,2 miliar.

Sementara itu untuk wilayah Sulawesi pada periode yang sama realisasi investasi mencapai Rp 6,4 triliun (5,1 persen) terdiri dari PMDN sebesar Rp 0,08 triliun dan PMA sebesar US$ 0,5 miliar.

Untuk wilayah Maluku dan Papua, capaian realisasi investasi yang diperoleh sebesar Rp 4,4 triliun (3,5 persen), terdiri dari PMDN sebesar Rp 0,06 triliun dan PMA sebesar US$ 0,4 miliar. (Dny/Gdn)