Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri menerima banjir interogasi dari anggota Komisi VII DPR. Salah satunya mengenai peran Daniel Purba sebagai sumber informasi utama dalam penguakan mafia migas di Pertamina Energy Trading Limited (Petral).
Pertanyaan ini dilontarkan Ketua Komisi VII, Kardaya Warnika dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Faisal Basri dan tim di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/5/2015) malam.
Kardaya mengawali interogasi dengan pertanyaan singkat. "Dari tadi sebenarnya saya menunggu nama, tapi Bapak (Faisal) tidak mau sebut nama. Kalau tidak mau sebut nama, biar saya yang sebut. Bapak tinggal jawab iya atau tidak," tegas dia.
Advertisement
Mantan Ketua Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) langsung menyodorkan nama Daniel Purba. "Yang tahu semua soal Petral itu benar Daniel Purba?," tanya Kardaya.
Akhirnya, Faisal dengan ragu-ragu menjawab "iya" tanpa berpikir panjang. Interogasi berlanjut dengan pertanyaan Kardaya yang ingin tahu kebenaran Daniel Purba yang pernah bekerja di Petral.
"Iya (benar)," ucap Faisal menjawab singkat pertanyaan itu.
Kardaya menyambung kembali dengan pertanyaan, "Apa dia pernah menjadi anggota tim reformasi tata kelola migas?," tambahnya.
Faisal mengikuti dengan jawaban, "Betul." Belum puas, Kardaya menanyakan lagi soal undangan rapat bersama seluruh anggota Tim Reformasi termasuk Daniel Purba. "Betul semua, tapi mohon maaf apa undangan ini sampai ke dia?," papar dia.
Lalu Faisal tanpa ragu menjawab "sepertinya sampai." Mendengar kalimat itu, Kardaya menghentikan interogasinya. Karena seluruh anggota Komisi VII berharap kehadiran Daniel Purba karena dia dianggap orang yang paling paham mengenai seluk beluk Petral.
"Ternyata dia (Daniel) tidak datang. Kenapa ya?. Tapi sudah, saya berhenti dulu, nanti saya tanyakan sendiri ke dia kalau dia sudah datang," pungkas Kardaya. (Fik/Ahm)