Sukses

Keberadaan Beras Plastik Resahkan Pedagang

Keberadaan harga beras menurunkan omzet pedagang.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan beras plastik di Indonesia seakan menjadi momok bagi masyarakat. Bagaimana tidak, bukan menyehatkan bahan pangan ini justru dapat mengganggu kese‎hatan jika masuk ke dalam tubuh manusia.

Keberadaan beras plastik ini ternyata meresahkan para pedagang beras di pasar tradisional di berbagai daerah.  Salah satunya Herman (58), pedagang beras di Pasar Bojong, Cengkareng Jakarta Barat.

Pria keturunan ini mengaku menerima banyak pertanyaan dari konsumen selama beberapa hari terakhir, usai penemuan beras plastik di pasaran.

"Yang tanya beras plastik banyak kalau lagi beli beras. Wajar sih mungkin mereka takut, tapi saya juga resah. Karena saya‎ tidak menjualnya, ya saya tidak takut sebab banyak pelanggan yang sudah tahu kualitas beras yang saya jual," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Herman mengaku, tidak mengetahui wujud pasti beras plastik yang beredar itu. Tapi dia menduga ada beras yang diproses menggunakan campuran plastik dengan tujuan tertentu.

"Tapi saya tidak tahu, belum pernah melihat secara langsung. Tahunya dari televisi berasnya putih, bersih, tapi kayak ada semacam plastik yang membungkus beras," terang dia.

Sebenarnya, kata Herman, harga beras saat ini cenderung turun karena panen. Contohnya saja beras IR 64 yang banyak dibeli masyarakat menengah ke bawah. Harga jualnya merosot lumayan dari Rp 11 ribu per kilogram (Kg) menjadi Rp 9.000 per kg selama sebulan terakhir ini.

"Beras sama saja, cuma beda-beda nama doang. Saya jual beras mulai dari harga paling mudah Rp 7.500 sampai Rp 14 ribu per Kg yang paling mahal. Kalau mahal-mahal malah enggak laku," tutup Herman mengakhiri perbincangan.

Omzet Turun

Keluhan serupa juga diungkapkan pedagang beras di Banten. Nurkholis (47) pedagang beras di Jalan Maulana Hasanudin, Kota Serang, mengaku omzet dagangannya menurun usai penemuan beras plastik di Bekasi. Namun dia tak menyebutkan besaran penurunan tersebut.

"Pastinya berdampak besar ke kita. Takutnya nanti sepi pembeli dan pastinya para pembeli akan berhati-hati dalam membeli beras di pasaran," kata dia di Kota Serang.

Guna mencari aman dan tak merugikan konsumennya, Nurkholis bersama pedagang beras lainnya tak ingin menjual beras impor.

"Mudah-mudahan tidak ada (beras plastik). Kalau memang ada pedagang menjual beras plastik, imbas ke semua pedagang nantinya," tegas dia.

Dia bersama pedagang lain kini hanya mengambil beras dari wilayah Karawang dan Pandeglang. Dimana, para pembeli hanya membeli beras dengan kualitas super.

"Pembeli sekarang udah pintar. Beras jelek sedikit udah ngomel. Tapi saya belum tahu bentuk beras plastik. Kalau bener ada, parah. Bikin resah aja," kata pedagang beras lainnya di Pasar Induk Rau, Hujaini. (Fik/Yandhi/Nrm)

Â