Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia akan menghimpun dana dari Eropa sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,13 triliun (asumsi kurs Rp 13.138 per dolar Amerika Serikat). Dana tersebut untuk modal investasi di Indonesia timur.
Ketua bidang Investasi, Banking, Finance dan Pengembangan Usaha Kadin Indonesia Wilayah Timur, Reza Maspaitella menerangkan dana tersebut berasal dari penyedia dana Eropa seperti Swiss dan Belanda yang kemudian dikonsolidasikan di Inggris. Lalu, dana tersebut dikelola oleh salah satu anggota lembaga pembiayaan Kadin.
Baca Juga
"Melalui salah satu anggota Kadin, investment company akan jadi fund manager dipercayakan pengelolaan US$ 1 miliar fund tersebut. Local company penempatan dana tersebut dialokasikan kepada perusahaan-perusahaan mengadakan percepatan ekonomi," kata dia, di Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Advertisement
Dia bilang, pembiayaan ini tanpa agunan tapi menggunakan mekanisme khusus. Caranya, pihak Kadin akan membangun mata rantai bisnis kreditur.
Dengan mata rantai nilai yang sudah dibentuk, maka lembaga pembiayaan bisa mengambil angsuran berikut dengan bunganya.
"Jadi waktu dana kita masuk kegiatan usaha desa, atau pengusaha menengah, menunjang modalnya, penguatan manajemennya. Sehingga waktu barang itu diekspor pendapatannya bisa dikontrol bunga angsuran dipotong sebagian yang dijual. Artinya karena mata rantai bangun, hasil penjualan kita kontrol maka memastikan dana itu kembali," ujar Reza.
Dia menerangkan, nilai tersebut hanyalah sebuah awalan. Jika berhasil, dia bilang menargetkan dana investasi sebesar US$ 20 miliar. "US$ 1 miliar kita lihat bagaimana perkembangan, nanti US$ 5 miliar, berikutnya US$ 10 miliar baru kemudian US$ 20 miliar," tandas dia. (Amd/Ahm)