Liputan6.com, Jakarta - Peredaran beras plastik yang meresahkan masyarakat diduga berasal dari China. Itu artinya ada impor beras di mana perizinannya berasal dari pemerintah. Namun hal itu dibantah oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel.
"Saya tegaskan, Kemendag belum pernah mengeluarkan izin impor beras dari China. Jadi saya belum mengetahu apakah itu berasal dari China," tekan Rachmat saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Kata dia, Kemendag sedang menelusuri lebih jauh asal usul beras plastik tersebut. Lanjutnya, hal ini menuntut kerjasama dengan Bareskrim Polri dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.
"Kita sedang mempelajarinya. Kalau pedagang beli beras dari siapa supplier-nya. Ini yang akan dipelajari," ujar dia.
Rachmat pun masih bungkam ketika dikonfirmasi mengenai kecurigaan beras plastik yang kabarnya beredar di Karawang, Jawa Barat. Apalagi dikaitkan dengan beras miskin (raskin) dari Perum Bulog.
"Itu susah dijawab. Nanti malah isu itu yang diangkat sehingga membuat kecurigaan terus menerus. Saya tegaskan, itu (beras plastik) bukan raskin," ucapnya.
Sementara Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Yazid Fanani menambahkan, pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap sumber beras plastik yang ditemukan di Bekasi.
"Asal beras masih terbatas dari beras lokal yakni di wilayah sekitaran Bekasi. Tapi ini perlu pendalaman lebih lanjut," tukas dia. (Fik/Ndw)
Beras Plastik Belum Tentu dari China
Peredaran beras plastik diduga berasal dari China. Namun, Mendag mengaku belum keluarkan izin impor beras dari China.
Advertisement