Liputan6.com, Palangka Raya - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero) telah meluncurkan ‎Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, program Laku Pandai ini menjadi salah satu fasilitas bagi masyarakat di wilayah terpencil untuk mendapatkan akses keuangan.
"Laku pandai itu layanan keuangan tanpa kantor yang biasanya dilakukan di kantor bank, sekarang kita coba strategi agar penetrasi layanan keuangan bisa masuk ke pelosok‎," kata Muliaman di Tangkiling, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (25/5/2015).
‎
Advertisement
Muliaman mengungkapkan penyelenggaraan Laku Pandai oleh BTN yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero) ini menjadi satu inisiatif positif yang tidak dilakukan bank-bank lainnya yang juga telah meluncurkan layanan keuangan tanpa kantor ini.
Ia mengharapkan, dengan memanfaatkan jaringan PT Pos Indonesia yang luas, yang sudah ada di setiap kecamatan di Indonesia, maka penetrasi yang dilakukan BTN dapat lebih cepat untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah, khususnya di Kalimantan Tengah.
"Jadi ibu-ibu kalau mau menabung tidak perlu ke kota, karena agen-agen sudah ada di sekitar kita, dan juga jangan takut ada potongan, Laku Pandai ini tidak akan ada potongan untuk tabungan," kata Muliaman.
Sementara itu, Direktur Utama BTN, Maryono mengungkapkan‎ program Laku Pandai ini merupakan pengembangan dari produk tabungan yang sudah ada sebelumnya yaitu BTN Cermat.
Dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki BTN, perseroan akan memasarkan produk ini dengan menggunakan 29 ribu agen yang sudah tersebar di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan Pos Indonesia dan 15 ribu agen berbasis seluler yang bekerjasama dengan Telkomsel.
"Perlu kami sampaikan bahwa dalam tiga hari terahir kami mencoba kembangkan memasarkan produk ini, di sini kurang lebih telah berhasil membuka 350 rekening," kata Maryono.
Maryono menambahkan, pihaknya akan mampu meningkatkan jumlah agen yang bekerja sama dengan Pos Indonesia mencapai 44 ribu agen hingga akhir tahun 2015. Sementara untuk jumlah penghimpunan dana masayarakat hingga‎ (DPK) mencapai Rp 3 triliun. (Yas/Ahm)