Liputan6.com, Jakarta - HSBC Global Research memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuannya atau BI Rate pada kuartal II 2015. Malah menurunkan sebesar 25 basis poin sampai akhir kuarta II 2015.
Seperti dikutip dari hasil riset HSBC Globar Research di Jakarta, Selasa (26/5/2015), [BI Rate])2235136 "") turun dari saat ini 7,5 persen menjadi 7,25 persen pada akhir kuartal II 2015.
Angka tersebut diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun. Perkiraannya tersebut sejalan dengan tingkat utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih rendah bila dibandingkan negara Asia lainnya.
Perkiraan penurunan BI Rate tersebut sesuai dengan keinginan pengusaha, meski angkanya berbeda. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) ingin Bank Indonesia menurunkan BI Rate ke level 6%. Pasal, posisi BI Rate saat ini memberatkan kalangan pengusaha.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, posisi BI Rate 7,5 persen, merupakan bentuk ketakutan BI terhadap ancapan kenaikan tingkat suku yang direncanakan bank sentral Amerika Serikat.
"Ya diturunin BI Rate-nya sampai 6%, saat ini kenaikan suku bunga The Fed yang menjadi momok BI tidak menurunkan BI Rate," tuturnya.
Menurut Suryo, besaran BI Rate saat ini tidak memihak pengusaha, karna itu BI harus memikirkan strategi dalam menetapkan BI rate untuk mendorong pertum bihan sektor rii.
"Dari situ saja betapa tidak diuntungkannya dunia usaha, kita tahu Bank Indonesia itu independen, tapi Bank Indonesia perlu memikirkan strategi yang baik untuk mendorong sektor rill," pungkasnya. (Pew/Ndw)
BI Rate Diramal Turun di Kuartal II 2015
BI Rate diprediksi turun jadi 7,25%
Advertisement