Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai ada hikmah dibalik peredaran isu beras dioplos plastik yang berkembang belakangan ini.
Hikmah yang bisa ditarik adalah masyarakat jadi lebih mencintai produk dalam negeri dan kembali bersedia mengkonsumsi beras petani.
"Hikmahnya, supaya mencintai produk dalam negeri, jadi mengkonsumsi beras dalam negeri," kata Andi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Andi mengatakan, selama ini Perum Bulog bertugas menyerap beras produksi dalam negeri. Penyerapan ini menjamin keamanan beras produksi lokal.
Menurut dia, jika beras plastik tersebut dipasok dari impor, maka komoditas ini masuk Indonesia dengan jalur ilegal. Pasalnya, proses impor makanan dilakukan dengan proses ketat.
"Sampai saat ini negara belum melakukan impor, sehingga diduga masuk dari pintu tidak resmi kalau beras impor, saat ini masih dalam penelitian," pungkas dia.
Baca Juga
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Produktivitas dan IP Padi di Desa Rokan Baru Pesisir Meningkat Berkat Optimalisasi Lahan Kementan
Mentan Amran dan Menteri PU Perkuat Kolaborasi Penyediaan Akses Air Demi Percepatan Swasembada Pangan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan menyerahkan pengusutan temuan beras plastik di Bekasi, Jawa Barat, kepada pihak kepolisian.
Advertisement
"Tindakan kepolisian saja, yang harus lakukan tindakan hukum bahwa semua pelakunya harus ditindak. Beras kalau benar seperti yang digambarkan, masuk tindakan kriminal," ujar Sofyan di Kantor Kementerian PPN/Bappenas.
Namun, dia juga belum bisa memastikan apakah beras palsu tersebut adalah beras impor atau berasal dari dalam negeri. Jika impor, maka temuan beras ini merupakan tindak penyelundupan karena sejak awal tahun pemerintah belum mengeluarkan izin impor beras.(Pew/Nrm)