Liputan6.com, Jambi - PT PLN memastikan akan membangun pembangkit lisrik tenaga gas berkapasitas 100 MW di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi. Pembangkit listrik ini nantinya mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah itu. Bahkan diklaim bisa mensuplai kebutuhan listrik daerah lain di Sumatera.
Pembangkit listrik ini akan memanfaatkan alokasi gas dari PT PetroChina International Jabung Ltd sebesar 5 BBUTD atau setara dengan 100 MW.
Junaidi Senior selaku Engineer I Pengadaan Gas dan BBM PLN Pusat mengatakan, pembangkit ini nantinya bakal disuplai dari gas yang dialirkan oleh PetroChina melalui proyek Compressed natural gas (CNG) yang bekerjasama antara PT Bumi Samudra Persada (BUMD) Tanjabtim dan PT PDPDE Gas.
Baca Juga
"Gardu induk kita rencanakan sudah selesai dibangun pada Juni 2016, setelah itu, pembangkit 100 MW bisa terealisasi," kata Junaidi, Rabu (27/5/2015).
Advertisement
Beroperasinya pembangkit listrik yang berada di Kelurahan Parit Culum II, Kabupaten Tanjabtim ini menurut Junaidi, kebutuhan listrik di paling timur Jambi itu bisa terpenuhi, bahkan berlebih.
Sementara, untuk rasio elektrifikasi di Kabupaten Tanjabtim saat ini yakni 77 persen. Ia mengatakan, kebutuhan listrik di Tanjabtim sendiri saat ini defisit 20-30 MW dengan selesainya pembangunan pembangkit ini selain mampu memenuhi kebutuhan defisit listrik juga bisa disalurkan untuk daerah lainnya.
"Kalau berlebih bisa untuk suplai ke Palembang (Sumatra Selatan) atau ke daerah lain di Jambi. Namun, kalau di Tanjabtim masih mampu 100 MW bisa untuk Tanjabtim saja," kata Junaidi.
Sementara untuk harga ke pelanggan, Junaidi mengatakan tetap sesuai dengan Tarif Daftar Listrik (TDL), meski untuk suplai tersebut PLN mengeluarkan Rp1.500/kwh.
Program Nawacita Jokowi
Program Nawacita Jokowi
Direktur PT Bumi Samudra Perkasa (BPS) selaku BUMD milik Pemkab Tanjabtim Afrizal mengatakan, pemanfaatan alokasi gas dari PetroChina sebesar 5 BBTUD telah disepakati antara PT. BPS yang bermitra dengan PT. PDPDE melalui penandatanganan kesepakatan jual beli gas di Bantul Yogyakarta dihadapan Presiden Jokowi sebagai bagian dari program Nawa Cita.
"Proses persiapan dan pembangunan sampai kje tahap comissioning dibutuhkan waktu 18 bulan dengan target pengaliran gas (CNG) paling lambat Bulan Desember 2016," beber Afrizal.
Dalam keterangan yang diterbitkan, Budi Setiadi selaku Vice Presiden Kemitraan & Hubungan Pemerintah PetroChina Jabung Ltd mengatakan, pihaknya siap mengalirkan gas dari lapangan South Betara dan West Betara untuk kebutuhan listrik di Kabupaten Tanjabtim.
"Apabila proses pembangunan fasilitas CNG selesai dalam waktu 21 bulan, maka gas dari kami sudah bisa langsung dialirkan," kata Budi usai menghadiri ground breaking pembangunan fasilitas CNG milik PT Bumi Samudra Perkasa di Kelurahan Parit Culum, Kabupaten Tanjabtim.
Ia menjelaskan, fasilitas CNG akan berfungsi sebagai unit pemrosesan untuk mengubah gas alam yang dialirkan dari PetroChina menjadi CNG. Selanjutnya, gas tersebut akan digunakan pembangkit listrik yang dioperasikan PT PLN.
Pemanfaatan gas tersebut dilakukan pada saat beban puncak antara pukul 18.00-22.00 WIB. Kerjasama ini menurutnya juga sebagai bentuk dukungan SKK Migas-PetroChina terhadap program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan pembangkit listrik nasional sebesar 35 ribu MW. Ia juga berharap, pemanfaatan gas untuk kelistrikan nasional dapat memberikan multiplier effet yang besar untuk kepentingan masyarakat.
Dampak Ekonomi
Bupati Tanjabtim, Zumi Zola Zulkifli menyebutkan, dengan adanya pembangkit listrik dengan CNG ini dapat memberikan solusi terhadap permasalahan kelistrikan di Kabupaten Tanjabtim.
Zumi mengatakan, selama ini listrik menjadi masalah pelik di daerahnya. Tegangan listrik yang selalu naik turun sehingga mengakibatkan kerusakan peralatan elektronik masyarakat. Namun dengan keberadaan CNG tentu akan memenuhi kebutuhan listrik beberapa daerah yang belum tersentuh listrik.
"Kabupaten Tanjabtim masih kekurangan listrik sekitar 20 MW, dengan adanya pembangkit kapasitas 100 MW ini maka kita menjadi surplus listrik," kata Zumi.
Zumi juga menyatakan, pembangunan pembangkit juga bakal berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Selain juga dapat menarik investor untuk masuk dan berinvestasi di Tanjabtim. Dimana selama ini, keraguan investor menanamkan modalnya di Tanjabtim satu di antaranya adalah belum tersedianya energi listrik yang memadai. "Jangankan untuk bikin pabrik, untuk rumah tangga saja kita masih kesulitan," ujar Zumi.(Bangun Santoso/Ahm)
Advertisement