Liputan6.com, New York - Mengundurkan diri dari pekerjaan setelah bertahun-tahun mengabdi di perusahaan bukan persoalan mudah. Alhasil, banyak orang memikirkan banyak cara untuk menyampaikan niat berhenti kerja dengan cara unik.
Greg Smith, pada 2012, merupakan salah satu pegawai yang melakukannya dengan gagasan kreatif. Dia mempublikasikan surat pengunduran dirinya di surat kabar New York Times.
Dengan headline `Why I'm Leaving Goldman Sachs` dia membahas lingkungan kerjanya yang dianggap destruktif dan beracun. Menurutnya, perusahaan hanya memanfaatkan para klien demi mendapatkan uang semata.
Lantas mengapa Smith memilih mempublikasikan surat pengunduran dirinya di koran? Berikut ulasan singkatnya seperti dilansir dari Mirror.co.uk, New York Times, Daily Mail dan sejumlah sumber lain, Kamis (28/5/2015):
Cetak surat pengunduran diri di koran
Cetak surat pengunduran diri di koran
Greg Smith, pejabat eksekutif perusahaan perbankan investasi multinasional Goldman Sachs, telah melakukan aksi pengunduran diri yang terbilang sangat mengejutkan. Bagaimana tidak, dia mempublikasikan surat pengunduran dirinya di surat kabar dan menggambarkan bagaimana lingkungan perusahaan.
Tentu saja, pengunduran dirinya itu juga sekaligus mempermalukan perusahaan tempatnya bekerja. Dia membuat surat pengunduran diri terbuka di sebuah surat kabar dan menyebut perusahaannya destruktif dan beracun.
Smith telah bekerja di Goldman Sachs selama 12 tahun sebelum akhirnya mengambil keputusan tersebut. Dalam surat pengunduran diri, dia juga menyebutkan, para karyawan di Goldman Sachs jarang menghargai para klien.
Beberapa diantaranya bahkan memberikan julukan konyol pada sejumlah klien. Menurutnya, perusahaan jarang memikirkan kepentingan para klien dan hanya fokus mencetak uang semata.
Advertisement
Cetak surat pengunduran diri di koran
Dianggap legenda oleh rekan-rekan Smith
Setelah mengungkapkan deskripsi negatif mengenai perusahaan di surat pengunduran dirinya, Smith justru mendapatkan dukungan dari para teman dan koleganya. Mereka bahkan menyebut Smith sebagai seorang legenda dan bangga atas keberaniannya melawan budaya perusahaan.
Melalui Facebook, Smith mendapatkan banyak pujian dan dukungan karena telah berani menunjukkan budaya perusahaan ke hadapan dunia. Meski beberapa pengguna sosial media lain mencibir aksi Smith.
Kabarnya Smith tengah mengalami masalah rumah tangga yang membuatnya melakukan hal konyol seperti itu. Smith memang mengungkapkan dengan gamblang bagaimana para pegawai di Goldman Sachs mengukur kesuksesan berdasarkan seberapa baik mereka memanfaatkan kepercayaan klien.
Smith juga tak tahan, setiap kali rapat, dirinya harus melihat rekan-rekan membahas bagaimana cara mengeruk uang klien dan bukan membantu para klien. Lingkungan kerja tidak kondusif karena setiap orang mengejar bonus dan bukan integritas.
Goldman Sachs membantah seluruh tuduhan
Goldman Sachs membantah seluruh tuduhan
Pihak manajemen Goldman Sachs mengelak dan membantah semua tuduhan yang ditudingkan Smith dalam surat pengunduran dirinya. Perusahaan menyatakan, seluruh pernyataan Smith hanya mewakili minoritas karyawan.
Dengan tegas pihak Goldman Sachs menyatakan, perusahaan hanya sukses jika para klien sukses. Artinya sangat penting bagi karyawan untuk mengutamakan klien dibandingkan kepentingan perusahaan.
Beberapa pegawai juga mengaku sangat kecewa melihat surat pengunduran diri yang dipublikasikan Smith. Deskripsi Smith dianggap tidak merepresentasikan budaya, nilai-nilai dan bagaimana sebagian besar pegawai memandang perusahaan.
Pasalnya, perusahaan telah menunjukkan kehandalannya menghadapi krisis finansial global. Dan perusahaan selalu merespons kebutuhan klien dengan sangat cepat. (Sis/Gdn)
Advertisement