Sukses

Kat Cole, Pelayan yang Sukses Jadi Bos Perusahaan Besar

Kat Cole membuktikan dirinya ketangguhannya setelah sempurna bermetamorfosis dari pelayan restoran menjadi bos perusahaan besar di AS.

Liputan6.com, New York - Siapa bilang wanita tak bisa ikut menari dan berjaya di panggung bisnis yang biasanya didominasi para pria? Pengusaha roti ternama di Amerika Serikat, Kat Cole membuktikan dirinya sebagai wanita tangguh di dunia bisnis setelah sempurna bermetamorfosis dari pelayan restoran menjadi bos perusahaan besar bernilai triliunan rupiah.

Melansir laman CNBC, Rabu (3/6/2015), Cole telah membangun Cinnabon menjadi merek roti dengan penjualan di atas Rp 1 miliar atau Rp 13,2 triliun (kurs: Rp 13.213/US$). Bahkan perusahaan yang dijalankannya selama empat tahun ini berhasil membuka cabang di lebih dari 30 negara.

Dengan perannya sebagai presiden di perusahaan tersebut, Cole bertanggungjawab pada lima merek makanan di Cinnabon, yaitu Auntie Anne, Carvel, Moe's Southwest Grill , McAllister's Deli dan Schlotzsky's.

Siapa yang menyangka, Cole mengawali karir dan bisnisnya sebagai seorang pelayan restoran. Saat masih remaja dan duduk di bangku sekolah menengah atas, Cole telah bekerja paruh waktu sebagai pelayan di Hooters.

Kat Cole, pelayan yang berhasil bermetamorfosis menjadi pengusaha sukses (Foto: Forbes)

Dia bertugas membawakan pesanan pada para pelanggan, mulai dari bir hingga daging ayam. Di usia 19 tahun, dia akhirnya menemukan peluang sekali seumur hidup untuk membantu perusahaan tersebut melakukan ekspansi bisnis secara internasional.

Dia menggantungkan seluruh rencananya untuk menjadi teknisi dan pengacara, tapi lebih memilih jalur eksekutif di bidang makanan. Selama sepuluh tahun menghabiskan waktu bekerja di Hooters, Cole mengatakan, perusahaan tersebut mengalami peningkatan dari 100 cabang menjadi 500 lokasi dengan penjualan mencapai US$ 1 miliar.

Sebagai kunci sukses, Cole mengatakan menjadi ibu tanpa suami mengajarkan banyak hal. Wanita berusia 36 tahun ini juga menyarankan setiap orang untuk berani, percaya diri tapi tetap dengan rasa ingin tahu dan segala kerendahan hati.

"Di berbagai kegiatan, saya telah membayar nilai yang pantas untuk menjadi seperti sekarang," katanya.

Cole juga banyak belajar dari posisinya sebagai pemimpin saat pertama kali menjabat empat tahun lalu. Cole mengaku sangat angkuh dan tidak percaya siapapun hingga akhirnya dia sadar, tak bisa bekerja sendiri.

Namun setelah beberapa tahun menduduki jabatan tersebut, semua keadaan mulai membaik. Dia berhasil mengetahui apa masalahnya dan mencari jalan keluar.

"Saya melihat seluruh kondisi yang ada, dan mengambil keberanian untuk melangkah maju," tandasnya. (Sis/Ndw)