Liputan6.com, London - Sebagai tuan rumah acara olahraga London 2012 Olympic, pada tahun yang sama, Inggris justru masuk peringkat 10 besar sebagai negara paling malas di dunia. Jurnal ilmiah, The Lancet menggelar studi internasional pada 122 negara guna menemukan jajaran negara paling malas di dunia.
Lebih dari 63 persen penduduk di Inggris masuk ke dalam kategori tak aktif atau sangat jarang bergerak dan berolahraga. Memang benar, riset tersebut menyebutkan sebagian besar penduduk yang tak aktif bergerak berasal dari negara-negara berpendapatan tinggi termasuk Inggris.
Secara ekonomi, selama ini Inggris di kenal sebagai negara yang sangat independen dan berkembang. Sejak 1973, daya saing ekonomi Inggris meningkat secara signifikan:
Advertisement
Lantas apa akibatnya jika mayoritas penduduk Inggris ternyata memiliki sikap malas? Berikut ulasan singkat mengenai Inggris sebagai salah satu negara termalas di dunia seperti dilansir dari laman Telegraph, Forbes, Daily Mail dan sejumlah sumber lain, Rabu (3/6/2015):
Merusak kesehatan pegawai
Merusak kesehatan pegawai
Fisik yang tak aktif di Inggris ternyata menyebabkan 5,3 juta orang meninggal di Inggris selama 2008. Beberapa di antaranya menderita sakit jantung, diabetes, dan kanker payudara.
President of UK Faculty of Sport and Exercise Medicine, Profesor Mark Batt mengatakan, aktivitas fisik memang dapat berpotensi menyebabkan penyakit kronis. Rendahnya aktivitas fisik dapat menganggu rutinitas sehari-hari dan cara Anda menjalani hidup.
Tentu saja, tingkat aktivitas yang rendah dapat mengganggu pola kerja di kantor dan kesehatan para pegawai. Hal tersebut akan berdampak pada stabilitas perusahaan yang akhirnya memicu hambatan di sektor ekonomi.
Advertisement
Ekonomi Inggris
Ekonomi Inggris
Menyusul reformasi pasar yang dicetuskan Perdana Menteri Margaret Thatcher pada 1980-an, Inggris kini mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil sejak 1990-an. Tapi belanja negara tumbuh secara signifikan di bawah pemerintahan berikutnya.
Sejak 2010, Perdana Menteri David Cameron menyuarakan penghematan pemerintah sebagai inti kebijakan ekonomi nasional. Karenanya, tahun lalu, Inggris mengalami pertumbuhan ekonomi terkuat sejak 2007.
Pada 2014, produk domestik bruto (PDB) Inggris melampaui ekspektasi dengan keunggulan di tiga sektor, jasa, manufaktur, dan konstruksi. Selama ini korupsi bukan kasus kriminal yang populer terjadi sektor finansial.
Tingkat pengangguran di Inggris terus berkurang
Tingkat pengangguran di Inggris terus berkurang
Meski pada 2012, didaulat sebagai negara termalas di dunia, tingkat pengangguran Inggris menyentuh level terendah dalam lima tahun terakhir pada 2014. Bahkan tahun ini, tingkat penyerapan tenaga kerja di Inggris naik dua kali lipat dibandingkan negara lain di Uni Eropa.
Inggris memang menikmati laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tercepat. Bayangkan saja, 368 ribu orang mendapatkan pekerjaan sepanjang tahun lalu.
Sementara itu, Jerman berada di posisi kedua setelah Inggris sebagai negara dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi. Dengan kerja keras, pemerintah Inggris terus berusaha keluar dari krisis finansial dan membuat Eropa iri dengan kesuksesannya. (Sis/Ahm)
Advertisement