Liputan6.com, Chicago - Harga emas akibat optimisme kesepakatan utang Yunani dan cerahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange anjlok pada Rabu (Kamis pagi WIB) akibat optimisme kesepakatan utang Yunani dan cerahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Xinhua, Kamis (4/6/2015), kontrak emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 9,5 atau 0,8 persen menjadi US$ 1.184,9 per ounce.
Harga emas berada di bawah tekanan terimbas laporan mengenai Bank Sentral Eropa (ECB) dan Yunani yang hampir mencapai kesepakatan. Presiden ECB Mario Draghi juga menegaskan ingin Yunani tetap di zona euro. Ini dihapus kebutuhan untuk emas sebagai safe haven, menempatkan tekanan pada logam mulia.
Sebuah laporan yang dirilis Rabu oleh Automated Pengolahan Data berbasis di AS menunjukkan angka pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan, menambah tekanan pada emas. Laporan menunjukkan gaji swasta meningkat 201.000 pada bulan Mei, yang pada akhir lebih tinggi dari ekspektasi.
Angka-angka pekerjaan juga meningkat harapan untuk kemungkinan kenaikan suku bunga AS. Analis awalnya percaya bahwa suku bunga bisa naik pada awal Juni, namun karena data pekerjaan yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada Maret.
Kini mereka percaya suku bunga akan naik di musim gugur. Pertemuan Fed berikutnya dijadwalkan 15 Juni ketika investor mengharapkan informasi tambahan mengenai rencana kenaikan suku bunga AS.,
Harga perak untuk pengiriman Juli turun US$ 31,9 sen atau 1,9 persen menjadi US$ 16,48 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 8,7 atau 0,78 persen menjadi US$ 1.104,1 per ounce. (Ndw/Igw)