Sukses

Harga Minyak RI Naik pada Mei

Adapun proyeksi permintaan minyak mentah global pada 2015 meningkat 0,05 juta bph.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Harga Minyak Indonesia mencatat kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Mei 2015 sebesar US$ 4,28 dari US$ 57,58 menjadi US$ 61,86 per barel.

Seperti mengutip situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (5/6/2015), harga Minas/SLC juga bertambah US$ 2,78 dari US$ 59,92 menjadi US$ 62,70 per barel.

Peningkatan harga minyak mentah Indonesia sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional yang diakibatkan beberapa faktor.

Berdasarkan publikasi Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada Mei 2015, pasokan minyak mentah negara anggota organisasi ini pada April 2015 mengalami penurunan sebesar 0,03 juta barel per hari (bph) menjadi 27,17 juta bph dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan publikasi OPEC, proyeksi pasokan minyak mentah Non-OPEC  pada 2015 turun sebesar 0,01 juta barel per hari menjadi sebesar 57,16 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Adapun proyeksi permintaan minyak mentah global pada  2015 meningkat 0,05 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya menjadi sebesar 92,50 juta bph.

Jika berdasarkan laporan Energy Information Administration(EIA)-USA, tingkat stok minyak mentah komersial, gasoline dan distillate fuel oil Amerika Serikat selama Mei mengalami penurunan dibandingkan dengan April 2015:

1. Stok minyak mentah komersial turun 11,5 juta barel menjadi sebesar 479,4 juta barel.

2. Stok gasoline turun 6,9 juta barel menjadi sebesar 220,6 juta barel.

3. Stok distillate fuel oil turun 0,5 juta barel menjadi sebesar 128,8 juta barel.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi kenaikan proyeksi permintaan minyak mentah di Cina pada 2015, dengan meningkatnya tingkat kinerja kilang dan jumlah fasilitas inventory di Cina.(Pew/Nrm)

Video Terkini