Liputan6.com, Jakarta - Industri waralaba atau kerap disebut bisnis franchise makin marak di Indonesia. Namun para pelaku usaha waralaba lokal harus bersaing ketat dengan keberadaan merek waralaba dari luar negeri.
‎Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar mengungkapkan beberapa pengusaha waralaba luar negeri mulai banyak merambah pasar Indonesia, diantaranya merek-merek dari Jepang dan Turki.
"Banyak yang dari Jepang itu dalam bentuk makanan khas Jepang, kemudian kalau dari Turki itu seperti makanan jenis kebab-kebab‎, itu kan bukan asli Indonesia," kata Anang saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (5/6/2015).
Dia juga membuktikan dalam penyelenggaraan International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA)Â akhir Mei 2015 lalu, jumlah peserta dari asing meningkat.
Pengusaha-pengusaha asing yang memamerkan mereknya pada acara IFRA antara lain, berasal dari Malaysia, Jepang, Taipei dan Thailand. "Malaysia itu kemarin ada 28 (merek), Jepang ada 1, Taipei ada 4 dan Thailand ada 4 juga kalau tidak salah," tuturnya.
Penyelenggaraan IFRA sendiri, Anang mengaku mengalami kenaikan jumlah peserta jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini jumlah peserta pameran IFRA mencapai 390, sementara tahun 2014 hanya sekitar 200 peserta.
Mulai berbondong-bondongnya merek asing ke Indonesia ini menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas Usaha Kecil Menengah (UKM) yang didalamnya termasuk pelaku usaha waralaba.(Yas/Nrm)