Sukses

Apapun Keputusan OPEC, Dunia Tetap Kebanjiran Stok Minyak

Tak peduli apapun keputusan OPEC pada pertemuan di Wina akhir pekan ini, dunia tetap akan kebanjiran pasokan minyak.

Liputan6.com, Wina - Akhir pekan ini, OPEC diprediksi akan mengumumkan keputusan terbarunya mengenai produksi minyak dalam enam bulan ke depan. Tak peduli apapun keputusan OPEC di akhir pekan ini, dunia tetap akan kebanjiran pasokan minyak.

Melansir laman Bloomberg, Jumat (5/6/2015), ini usai Iran, Irak dan Libia mengatakan rencananya menggelontorkan jutaan barel minyak ke pasar dunia tahun ini.

Sementara Arab Saudi, negara paling berpengaruh di OPEC saat ini sudah meningkatkan produksinya hingga ke level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Para petinggi dari sejumlah perusahaan minyak terbesar di dunia juga tengah berusaha meningkatkan produksi dengan memangkas biaya dan fokus pada lahan-lahan tambang paling menjanjikan.

Persaingan memperebutkan pangsa pasar minyak kini terbukti lebih penting dibandingkan menstabilkan harga komoditas tersebut mengingat Arab Saudi mencoba menekan produsen lain saat harga minyak terus turun.

Persaingan menjadi semakin panas karena para produsen minyak berani menjual dalam jumlah banyak bahkan di saat permintaan minyak dunia melambat.

"Harga yang tinggi telah mendorong komersialisasi produksi minyak dalam jumlah tinggi yang kini siap dijual di pasar. Penurunan permintaan menciptakan kesulitan untuk menjual minyak saat pasar tak hanya didera revolusi minyak AS, tapi Iran dan Irak serta negara OPEC lain juga ingin memproduksi lebih banyak minyak," papar Head of Commodities Research Global di Citigroup Inc, Ed Morse.

Selama 12 bulan berturut-turut, OPEC telah memproduksi minyak di atas targetnya sebanyak 30 juta barel per hari. OPEC diprediksi akan mempertahankan total kapasitas produksinya pada pertemuan di Wina hari ini.

"Hampir pasti, keputusan OPEC tak akan berubah," kata analis di Energy Aspects Ltd, Richard Mallinson di London.

Pada Mei, OPEC yang beranggotakan 12 negara itu memompa sekitar 31,58 juta barel minyak per hari. Arab Saudi menambah 670 ribu barel per hari antara Februari hingga April.(Sis/Nrm)

Video Terkini