Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendukung Indonesia kembali masuk dalam keanggotaan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC)
Dukungan LIPI agar Indonesia masuk lagi ke OPEC bukanlah tanpa alasan. Peneliti LIPI Maxensiun Tri Sambodo mengungkapkan, Indonesia akan mendapat jaminan pasokan minyak mentah jika kembali menjadi anggota OPEC.
"Selama ini 48 persen kebutuhan minyak Indonesia berasal dari impor, sedang sisanya dari kilang dalam negeri," kata Sambodo di Gedung LIPI Jakarta, Jumat (5/6/2015).
Selain mendapat jaminan pasokan, lndonesia juga akan mendapat harga minyak yang lebih murah karena membeli dalam jumlah besar. Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) akan mengimpor 300 juta barel minyak mentah dan produk BBM sepanjang tahun ini.
Advertisement
Impor tersebut terdiri dari produk kilang pertamax, premium, avtur dan solar 200 juta barel, sedangkan minyak mentah sekitar 100 juta barel.,
Sekadar informasi, Indonesia secara resmi menyatakan keinginan untuk kembali bergabung dalam OPEC. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melalui pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OPEC, Abdalla Salem el-Badri serta kepada beberapa negara utama anggota OPEC.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari pertemuan bilateral dengan para anggota OPEC. Ajang 6th International Seminar OPEC tersebut dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Wina, Austria.
“Secara khusus, OPEC akan mengadakan rapat pada hari Jumat, 5 Juni 2015 untuk membahas rencana Indonesia ini,” pungkas. Sudirman.(Pew/Ndw)