Sukses

Merauke Ditarget Jadi Lumbung Padi

Pemerintah akan menggarap lahan seluas 250 ribu hektare dengan target setiap hektare tanah bisa menghasilkan 7,1 ton beras.

Liputan6.com, Jakarta - Merauke sebagai daerah yang menjadi perbatasan dianggap sebagai salah satu contoh sukses program transmigrasi. Oleh karena itu, pemerintah pusat berniat untuk melanjutkan agenda transmigrasi di Merauke dengan menjalankan program Merauke Integrated Rice Estate.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, Merauke bisa menjadi surga bagi para transmigran. Pasalnya, selama ini Merauke telah terbukti menjadi kawasan transmigrasi yang sukses memperkerjakan petani bagi sekitar 275 ribu transmigran.

“Merauke merupakan salah satu daerah perbatasan yang bisa dibilang sukses melakukan program transmigrasi dan mengembangkan pertanian di wilayah timur Indonesia," ujar Menteri Marwan, kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (7/6).

Dengan melihat potensi lahan yang ada di Merauke, Menteri Marwan yakin pemerintah pusat akan bisa menjadikan Merauke sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

"Di kawasan ini, ada potensi lahan seluas 1,2 juta hektare yang bisa dijadikan lumbung pangan. Kalau program ini sukses, akan banyak pembangunan yang membuat wajah wilayah di Indonesia Timur ini berubah," bebernya.

Sebagai tahap awal, imbuh Menteri Marwan, tahun ini pemerintah akan menggarap lahan seluas 250 ribu hektare dengan target setiap hektare tanah bisa menghasilkan 7,1 ton beras. Dengan begitu, Merauke diharapkan bisa memenuhi 30 persen dari total kebutuhan beras Indonesia.

Untuk menunjang program Merauke Integrated Rice Estate, Menteri Desa akan terus mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang selama ini telah memberikan kontribusi dalam perkembangan pembangunan Merauke. "Contoh keberhasilan KTM salah satunya adalah Salor yang berada cukup dekat dengan perbatasan negara lain," ujar Menteri Marwan.

Kawasan KTM Salor yang dibangun sejak 2009 dengan luas wilayah kurang lebih 96.340 ketare terdiri dari area pembangunan dan pengembangan permukiman, 36.500 hektare area untuk investasi perkebunan dan 59.840 hektare dikembangkan untuk komoditas pertanian.

"Komoditas yang dikembangkan dengan skala ekonomis adalah padi, tebu dan palawija. Nantinya kawasan KTM Salor akan diintegrasikan dengan Merauke Integrated Rice Estate untuk memenuhi swasembada pangan nasional," tandasnya.

Menteri Marwan menambahkan, permukiman transmigrasi yang sebagian besar ditempatkan di distrik Merauke, telah berkembang menjadi desa-desa swasembada. "Terlepas dari berbagai persoalan yang ada, program transmigrasi di Merauke telah mampu memberikan manfaat bagi pembangunan daerah," ujarnya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo dan beberapa Menteri Kabinet Kerja menggelar rapat terbatas di Istana Bogor, Senin (5/6/2015). Salah satu pembahasan dalam Ratas tersebut adalah rencana pembukaan lahan di Merauke. Jokowi menyatakan keinginan membuka lahan seluas 10 ribu hektare sebagai area lumbung padi untuk program Merauke Integrated Rice Estate. (Tanti Yulianingsih/Gdn)