Sukses

Ini Trik Pedagang Kramat Jati Atasi Lonjakan Harga Bawang Merah

Harga bawang merah asal Brebes mencapai Rp 27 ribu per kg hingga Rp 28 ribu per kg.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengendalikan harga bawang merah yang terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir, Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati memiliki cara khusus. Strategi yang mereka dilakukan adalah mengambil pasokan bawang merah dari kota-kota lain di luar Brebes.

Asisten Manajer Usaha dan Pengembangan Pasar Induk Kramat Jati, Sugiono mengatakan, setiap harinya pasokan bawang merah ke pasar tersebut berkisar antara 80 ton hingga 90 ton. Dari jumlah tersebut, 70 persennya berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Brebes memang merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di Jawa Tengah.

"Tiga minggu lalu harga bawang merah memang naik karena ada 3 desa hingga 4 desa di Brebes yang gagal panen. Ada hama sehingga panen harus dipercepat. Kalau dipercepat begitu, otomatis tonasenya turun," ujarnya di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/6/2015).

Biasanya, jika pasokan turun maka harga akan naik. Namun pedagang di Kramat Jati dalam beberapa pekan terakhir mampu mengendalikan harga. Alasannya, para pedagang di pasar tersebut mencoba untuk mengambil bawang merah dari kota-kota lain di luar Brebes.

Daerah yang menjadi incaran mereka adalah di Jawa Barat, seperti Garut, Bandung dan Tasikmalaya. "Jadi pada  2 minggu hingga 3 minggu lalu kami lakukan itu. Jadi untuk subsitusi bawang dari Brebes," lanjutnya.

Namun memang, diakui Sugiono, bawang merah asal Brebes masih favorit para pembeli meski harganya lebih mahal. Untuk bawang merah asal Jawa Barat, hargnya berkisar antara Rp18 ribu per kilogram (kg) hingga Rp 20 ribu per kg. Sedangkan bawang merah asal Brebes mencapai Rp 27 ribu per kg hingga Rp 28 ribu per kg.

"Memang kalau dari dilihat warnanya, bawang merah dari Jawa Barat itu lebih bagus dan lebih besar. Namun jika dilihat dari sisi rasa, masih di bawah bawang merah asal Brebes," tandasnya. (Dny/Gdn)