Liputan6.com, New York - Amancio Ortega, namanya memang tidak cukup familiar. Namun ternyata, menurut pemeringkatan yang dilakukan oleh Bloomberg, pemilik nama ini mampu mengalahkan Warren Buffett sebagai orang terkaya kedua di Dunia.
Pada posisi pertama masih ditempati oleh Bill Gates dengan jumlah harta mencapai US$ 85,50 miliar atau berkisar antara Rp 1.137,15 triliun (estimasi kurs: Rp 13.300 per dolar AS).Â
Mengutip CNBC, Rabu (10/6/2015), pria yang memiliki nama lengkap Amancio Ortega Gaona ini memiliki kekayaan mencapai US$ 71,50 miliar atau senilai Rp 950,95 triliun.
Ia adalah pendiri grup fashion Inditex yang terkenal dengan merek Zara. Merek pakaian dan aksesoris bagi wanita kelas premium ini mampu membukukan penjualan US$ 19,7 miliar pada 2014 lalu.
Advertisement
Kekayaan Ortega sebenarnya saling berkejaran dengan kekayaan dari Warren Buffet yang saat ini menempati posisi sebagai orang terkaya ketiga. Buffett memiliki harga US$ 70,2 miliar atau senilai Rp 933,66 triliun.
Dalam kajian Bloomberg, Buffett sebenarnya bisa berada di posisi nomor 2 jika dirinya tidak menjadi seorang filantropis. Namun karena pendiri perusahaan pengelola keuangan Berkshire Hathaway tersebut sering membagi-bagikan hartanya kepada orang yang membutuhkan maka posisinya tergeser.
Siapa Ortega?
Selanjutnya
Ortega, Anak Pasangan Pembantu & Buruh Rel Kereta Api
Ortega lahir dari sebuah keluarga yang kurang mampu pada 28 Maret 1936. Sejak berusia 13 tahun, Ortega tak pernah mendapatkan pendidikan formal. Keluarganya hidup serba kekurangan. Ayahnya hanya pekerja biasa di rel kereta api, sementara ibunya bekerja sebagai pembantu. Tak ada pilihan lain baginya saat itu selain berhenti sekolah dan bekerja membantu kedua orangtuanya.
Setelah berhenti sekolah dia bekerja sebagai bocah pengantar di tempat pembuatan pakaian mewah. Tak lama bekerja dia dipercaya menjadi asisten penjahit di mana dia mulai belajar menjahit pakaian. Dari proses produksi dan distribusi garmen, dia melihat pakaian diberikan dari desainer ke pabrik lalu ke toko.
Di sinilah dia belajar betapa pentingnya memberikan pakaian langsung ke konsumen tanpa distributor. Itulah yang kemudia dia gunakan sebagai salah satu strategi kesuksesan besarnya di Zara. Dia mencoba mengendalikan semua tahapan produksi tekstil guna memangkas biaya. Selain itu juga agar lebih cepat dan fleksibel dalam memproduksi pakaian.
Bisnis Zara, Dimulai dari ruang tamu...
Advertisement
Selanjutnya
Setelah menjadi asisten penjahit, dia ikut bekerja bersama kedua saudara kandungnya, Antonio dan Josefa sebagai salesman di sebuah toko baju yang tengah berkembang.
Pada awal 1960-an Ortega menjadi manajer di toko pakaian lokal. Dia sadar hanya sedikit orang kaya yang mampu membeli baju-baju mahal. Bersama Rosalia Mera, dan kedua saudara kandungnya, mereka mulai memproduksi baju-baju murah.
Dia lalu jatuh cinta pada Mera dan menikahinya pada 1966. Dari situ, dia bersama sang istri mulai menjahit pakaian sendiri di ruang tamu rumahnya. Dari sana dia mulai mempekerjakan orang lain untuk menjahit seluruh desainnya dan mendirikan toko pertamanya. Dia tetap menjualnya dengan harga lebih murah.
Pada 1975, bersama istri pertamanya tersebut dia mendirikan toko Zara di depan toko perbelanjaan paling penting di Spanyol. Tempat itu merupakan lokasi yang sangat strategis. Bisnisnya terus maju dengan pesat karena harganya yang murah dan kualitasnya yang mewah. Pada 1989, Ortega tercatat telah membuka hampir 100 toko Zara di Spanyol.
Saat ini, terdapat lebih dari 1.700 toko Zara di 86 negara yang tersebar di enam benua. Tak heran, Zara pun menjadi riteler pakaian terbesar di dunia. Bahkan Kate Middleton merupakan penggila sejumlah desain Zara. Jangan lupa, bisnis tersebut berasal dari ruang tamu rumahnya.
Ortega, si Miliarder Misterius...
Selanjutnya
Ortega terkenal sangat melindungi kehidupan pribadinya dari sorotan media dan publik. Perusahaannya juga hanya memberikan sedikit informasi tentang dirinya. Selama berpuluh-puluh tahun malang melintang di dunia bisnis, Ortega hanya memiliki satu foto saja untuk media. Foto tersebut pertama kali muncul dalam laporan keuangan tahunan perusahaannya pada 1999.
Namun setelah itu paparazzi berhasil mendapatkan beberapa fotonya. Tak cukup sampai di situ, seumur hidupnya cuma tiga wartawan yang diperbolehkan mewawancarainya.
Ortega juga jarang datang ke acara-acara kantor. Bahkan Ortega tak menemui Pangeran Spanyol Felipe yang mengunjungi Inditex, perusahaan pakaian multinasional di mana dia memiliki 60% sahamnya. Sang tamu kerajaan justru hanya disambut oleh salah satu wakil Ortega.
Pada Desember 2012, media Spanyol mengabarkan Ortega membayar US$ 500 ribu untuk mencegah paparazzi mempublikasikan foto anaknya, Marta yang tengah berbulan madu bersama suaminya. Tak heran banyak orang tak mengenal profilnya, Ortega memang miliarder misterius.
Trik Sukses Ortega...
Advertisement
Selanjutnya
Sikap tertutup dari Ortega ini berbeda jauh dengan merek produk yang dia usung. Zara menjadi merek yang digandrungi oleh hampir seluruh orang kaya di dunia. Jaringan tokonya tersebar di seluruh dunia dan selalu membukukan kinerja penjualan yang tinggi.
Saat ini Zara memiliki lebih dari 6.600 jaringan toko di lebih dari 88 negara. Untuk tahun ini, Zara mengumumkan akan membuka 480 jaringan toko baru.
Inditex telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Pada Maret 2015 kemarin, perusahaan tersebut membukukan kenaikan laba bersih sebesar 5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kunci keberhasilan dari Ortega adalah menjaga manufaktur Zara dekat dengan rumah produksi di La Coruna, Spanyol. Mereka tidak memilih untuk melempar produksinya di China yang pastinya bisa menekan biaya produksi. Langkah memilih rumah produksi yang dekat dengan lokasi manufaktur tersebut agar pemantauan bisa dilakukan dengan cepat dan efektif.
Selain itu, langkah yang dilakukan Ortega dengan tidak memindahkan produksi di China agar bisa segera melempar trend baru ke pasaran.
Jika Inditex terus tumbuh dan penjualan Zara tak pernah jatuh dalam beberapa tahun ke depan bukan tidak mungkin kekayaan pria misterius ini bisa melebih Bill Gates dan menjadi orang terkaya nomor satu di dunia. (Gdn/Ndw)