Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasarkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dengan nama Pertalite.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, proses perizinan penyaluran Pertalite oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah rampung. "Pertalite perizinannya sudah beres," katanya, di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Menurut Bambang, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Presiden Joko Widodo pun telah memberikan restu ke Pertamina untuk segera mengeluarkan BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 90 tersebut. "Saya sudah dapat arahan Bu Menteri BUMN, dapat lampu hijau dari Presiden untuk dilucurkan," ungkapnya.
Namun untuk meluncurkan Pertalite, Pertamina akan berkoordinasi dahulu dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Langkah koordinasi ini untuk mencari waktu yang tepat peluncuran Pertalite.
Ahmad menjelaskan, kemungkinan besar peluncuran Pertalite tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Pasalnya, saat ini perusahaan pelat merah tersebut sedang fokus untuk penyediaan BBM dan Elpiji untuk menghadapi puasa dan Lebaran.
"Saya koordinasi dengan Menteri ESDM, konsentrasi kami saat ini Lebaran dahulu. Jadi apakah peluncurannya sebelum lebaran atau setelah, itu kondisinya saya koordinasikan dahulu agar waktunya tepat. Mengenai kesiapan sebenarnya kami sudah siap," pungkasnya.
Untuk diketahui, Pertalite telah lolos uji standar dan mutu yang memenuhi Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi nomor 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu (spesifikasi) BBM jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Dengan mengacu pada Keputusan Dirjen Migas tersebut, terdapat beberapa spesifikasi dari BBM pertalite. "Kami lihat semua datanya, sudah masuk spesifikasi yang ada di aturan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja.Â
Spesifikasi dimaksud antara lain, warna BBM pertalite dipilih hijau dengan penampilan visual jernih dan terang. Lainnya, tidak ada kandungan timbal serta memiliki kandungan sulfur maksimal 0,005 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.
Dalam keputusan dirjen juga memberi catatan untuk jenis bensin 90 yakni aditif harus kompatibel dengan minyak mesin. Artinya BBM ini tidak akan menambah kekotoran mesin atau kerak.
Wirat menuturkan, uji standar dan mutu jenis BBM Pertalite dilakukan tiga lembaga kredibel yaitu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).
"Jadi pertalite sudah diuji lembaga kredibel, hasilnya bagus dan masuk spesifikasi," pungkas dia. (Pew/Gdn)