Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada Rabu (10/6/2015), menunjuk Michael WP Soeryadjaya sebagai Presiden Direktur Saratoga, menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno yang mengundurkan diri.
Usai terpilih, Michael WP Soeryadjaya memberikan apresiasi atas keputusan Sandiaga dan mengucapkan selamat dan terima kasih atas pencapaian Saratoga selama ini di bawah kepemimpinannya.
Baca Juga
“Dengan modal yang semakin kuat dan portofolio investasi yang semakin solid, kami percaya Saratoga akan semakin kokoh dalam mengoptimalkan momentum pertumbuhan ke depan. Kami akan terus berfokus pada strategi investasi yang cermat, disiplin dan terukur ke depan guna memastikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” kata Michael dalam keterangannya, di Jakarta.
Advertisement
Ke depan, kata dia, Saratoga akan terus memperkuat bisnis dengan mengoptimalkan peluang investasi di tiga sektor utama yaitu konsumer, infrastruktur, dan sumber daya alam. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, kelas menengah yang terus meningkat dan daya beli yang semakin menguat, potensi bisnis di Indonesia akan semakin terbuka luas.
Sementara Sandiaga mengaku gembira dapat meletakkan pondasi yang kokoh di Saratoga. Hal ini diperkuat pencapaian perseroan yang konsisten dalam mencetak kesuksesan dari investasinya yang memberikan nilai tambah yang siginikan bagi para pemangku kepentingan.
Dia mengingatkan, akan ada satu milestone penting di bawah sektor infrastruktur Saratoga yang akan terjadi di bulan Juni ini. Salah satu perusahaan investasi di sektor infrastruktur yaitu PT Lintas Marga Sedaya, akan meresmikan operasional jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sebagai bagian dari tol Trans Java.
Dikatakannya, Jalan tol Cipali sepanjang 116 kilometer (km) ini memiliki porsi yang cukup signifikan terhadap pembangunan jalan tol di Indonesia yang totalnya saat ini mencapai 820 km.
Beroperasinya jalan tol Cipali akan memberikan banyak manfaat, baik bagi masyarakat di sekitar jalan tol maupun perekonomian nasional, karena akan mendorong tumbuhnya sentra ekonomi baru, meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan mengurangi biaya logistik. Suksesnya pembangunan tol Cipali ini diharapkan akan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol lainnya, di Indonesia.
“Saya bersyukur dan bangga dapat menjadi bagian dari pertumbuhan bisnis Saratoga yang luar biasa ini. Sebagai perusahaan investasi Saratoga secara aktif berusaha mengoptimalkan setiap peluang bisnis baru, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan ikut berkontribusi dalam mendorong perekonomian Indonesia dan perbaikan kualitas hidup masyarakat. Dengan fundamental yang kokoh dan strategi yang telah teruji, masa depan bisnis Saratoga sangat cerah,” tegas Sandiaga.
Selain menetapkan direktur utama baru, pemegang saham juga menyetujui penggunaan seluruh laba bersih perseroan tahun buku 2014 sebagai modal. Saratoga mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 226 persen menjadi Rp 803 miliar dibandingkan Rp 246 miliar di 2013.
Hingga akhir 2014 nilai portofolio investasi Saratoga mencapai Rp 22,2 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 17,8 triliun. Pada 26 Mei 2015, Saratoga, melalui anak usahanya Delta Investment Horizon Ltd (Delta), telah menerbitkan obligasi berjangka waktu 5 tahun hingga 2020.(Nrm/Gdn)