Sukses

Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global

Bank Dunia, yang berbasis di Washington, memprediksi ekonomi dunia akan tumbuh 2,8 persen pada 2015.

Liputan6.com, Washington - Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran negara-negara maju harus menghadapi banyak gangguan, mulai dari harga komoditas yang lebih rendah hingga prospek tingginya jumlah kredit. Bank Dunia, yang berbasis di Washington, memprediksi ekonomi dunia hanya tumbuh 2,8 persen pada 2015.

Melansir laman CNBC, Kamis (11/6/2015), prediksi tersebut turun dari proyeksi sebelumnya yang tumbuh di level 3 persen. Sementara ekonomi dunia masing-masing akan tumbuh 3,3 persen dan 3,2 persen pada 2016 dan 2017.

"Negara-negara berkembang merupakan mesin pertumbuhan global saat krisis finansial tapi kini mereka menghadapi situasi ekonomi yang sulit," kata Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim.

Bank Dunia juga menurunkan proyeksi pertumbuhan negara-negara berkembang dari 4,8 persen menjadi 4,4 persen pada 2015. Untuk tahun depan, Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan dari 5,3 persen menjadi 5,2 persen.

Harga minyak dan komoditas lain yang lebih rendah telah mendorong perlambatan di sejumlah negara berkembang yang bergantung pada ekspor sumber daya alam.

Negara-negara berkembang juga harus bergulat dengan nilai tukar rupiah yang melemah, terdorong penguatan luar biasa dolar AS menyusul isu kenaikan suku bunga AS dalam waktu depan.

Pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar kini menyentuh level tertinggi di negara-negara berkembang yang juga ikut mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi negara. Real Brasil dan ringgit Malaysia misalnya telah menurun 17 persen dan 7 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini.

Saat The Fed menaikkan suku bunga, tantangan akan segera dimulai. Biaya kredit menjadi lebih tinggi di negara berkembang begitu pula volatilitas pasar. Sementara ekonomi global akan tumbuh perlahan.

Negara-negara berpendapatan tinggi diprediksi tumbuh 2 persen tahun ini, 2,4 persen pada 2016 dan 2,2 persen pada 2017. Bank Dunia mengatakan, proyeksinya naik untuk negara-negara berpendapatan tinggi. Meski begitu, pertumbuhan itu jelas bukan tanpa tantangan.(Sis/Nrm)

Video Terkini