Sukses

Jaga Stok Lebaran, Pertamina Bakal Tambah Impor BBM dan Elpiji

Saat momen puasa dan Lebaran, konsumsi Elpiji masyarakat meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana untuk menambah jumlah impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji untuk periode Mei, Juni dan Juli 2015. Langkah penambahan impor ini dilakukan untuk menjaga stok saat puasa dan Lebaran.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, Pertamina memiliki program untuk meningkatkan stok untuk ketahanan energi pada puasa dan Lebaran menjadi 19 hari dari normalnya 19 hari untuk Premium. Sedangkan untuk Solar, perseroan mempunyai program untuk meningkatkan stok dari 20 hari menjadi 22 hari.

"Untuk Premium sebelumnya rata-rata 80 ribu kilo liter (kl) per hari hari, saat puasa dan menjelang Lebaran naik jadi 160 ribu kl," kata kata Bambang, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (11/6/2015).

Ia melanjutkan, dengan peningkatan stok BBM tersebut, maka akan berpengaruh kepada jumlah impor BBM. Dalam program pengamanan BBM saat puasa dan Lebaran, Pertamina akan meningkatkan impor 3 juta barel.

"Impornya kami naikan semua. Biasanya 8 juta barel per bulan. Khusus untuk puasa jadi pada Mei dan Juni masing-masing tambah 1 juta kl. Juli juga akan tambah 1 juta kl. Jadi 3 juta kl totalnya akan kami tambah selama Puasa dan Lebaran. Itu untuk Premium, sedangkan Solar separuhnya," tuturnya.

Vice President Domestic Gas Direktorat Pemasaran Pertamina, Basuki Trikora Putra menambahkan, saat momen puasa dan Lebaran, konsumsi Elpiji masyarakat juga meningkat. Kenaikan konsumsi Elpiji bisa 4 persen hingga 5 persen dari normal yang tercatat 20 ribu Metrik Ton (MT).

"Kami menghitung ada peningkatan 4 persen hingga 5 persen selama puasa dan Lebaran. Jadi kalau harian 20 ribu MT nanti akan naik jadi 21 ribu MT," ungkapnya.

Menurut Trikora, saat kondisi normal, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Pertamina mengimpor 6 kargo setiap bulan. Dengan meningkatnya konsumsi saat puasa dan Lebaran, Pertamina menambah impor Elpiji satu kargo.

"Kami normal satu bulan 6 kargo dam rencananya untuk Juni dan Juli tambah 1 kargo. Kami mengantisipasi kondisi normal ketahanan stok 17 hari hingga 19 hari. Itu melebih yang ditetapkan Kementerian ESDM 11 hari, yang penting kami jaga," pungkasnya. (Pew/Gdn)