Sukses

The Fed Naikkan Suku Bunga, Investor Asing Kabur dari Asia?

Penarikan modal asing terjadi secara besar-besaran saat mantan gubernur The Fed Ben Bernanke mengumumkan akan menarik stimulus pada 2013

Liputan6.com, New York - Ekuiti dan mata uang di sejumlah negara berkembang di Asia telah ambruk secara perlahan menyambut rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) Para analis mengatakan, kejadian kali ini tampak lebih pelan dibandingkan kekacauan pasar yang terjadi dua tahun lalu saat mantan Gubernur The Fed Ben Bernanke mengumumkan akan menarik kebijakan stimulusnya.

"Kondisi sekarang hanya para investor global menarik sebagian uang dari beberapa negara berkembang dan memiliki berinvestasi pada aset baru di pasar obligasi lokal. Saya rasa ini bukan kekacauan yang besar," kata Head of Asia Multi-Asset di Baring Asset Management, Khiem Do seperti dilansir dari laman CNBC, Kamis (11/6/2015).

Negara-negara di Asia pekan ini mengalami sejumlah pelemahan di pasar keuangan akibat spekulasi kenaikkan suku bunga The Fed. Ini akan menjadi langkah pertama The Fed menaikkan suku bunga sejak 2008. Spekulasi itu menyeruak setelah data tenaga kerja AS lebih baik dari prediksi.

Pada Selasa, IHSG merosot 2,3 persen membuat total pelemahan menjadi 6,1 persen sepanjang Juni saat rupiah terhempas ke level terendah sejak 1998, selama krisis finansial. Ringgit Malaysia juga menyentuh level terendahnya terhadap dolar AS sejak 2006 dan dolar Singapura menyentuh level terendah dala, 20 tahun terakhir.

Di Filipina, indeks saham turun 2,2 persen sementara mata uangnya menghadapi level terendah sejak awal 2014 saat pasar mengalami kekacauan akibat The Fed menarik stimulusnya. Pengumuman Bernanke saat itu membuat dana asing keluar dari negara-negara berkembang dalam jumlah sangat besar.

Aksi jual pada 2013 mencatat US$ 14,1 miliar keluar dari pasar keuangan negara berkembang sementara US$ 14,04 miliar meninggalkan segmen obligasi di tahun yang sama. Tapi pengumuman itu kejutan bagi pasar, sementara kenaikkan suku bunga kali ini telah beberapa kali menunjukkan sinyal meski belum ada agenda tepat.

Sementara beberapa analis lain mengatakan tak akan ada kekacauan di pasar keuangan setelah The Fed menaikkan suku bunga AS.

"Ada beberapa alasan mengapa tak akan ada penarikan modal keluar dalam jumlah besar dari negara berkembang di Asia. Pasalnya kenaikkan suku bunga ini telah diantisipasi dunia," kata sejumlah analis di Nomura.(Sis/Ndw)

Â