Liputan6.com, New York - Meski tidak mengetahui secara persis apa yang Anda kerjakan di kantor, tapi para atasan yakin, pegawainya tak memanfaatkan waktu kerja dengan baik di kantor. Beberapa perusahaan sebenarnya sudah mencoba melakukan survei internal untuk mengatasi para pegawai yang tidak produktif.
Melansir laman CNBC, Sabtu (13/6/2015), sebagian besar atasan yakin kebiasaan membalas pesan pendek (SMS) dan menelepon merupakan dua hal utama yang membuat para karyawan menjadi tidak produktif di kantor.
Baca Juga
Melalui survei yang digelar situs karir CareerBuilder dengan melibatkan 2.200 manajer sumber daya manusia (SDM), sebagian besar berpikir ponsel merupakan gangguan utama produktivitas karyawan di kantor.
Advertisement
Selain itu, beberapa manajer juga mengaku karyawannya kerap kali berbelanja secara online di jam kerja, atau bergosip dengan rekan kerja lain.
Bagi atasan, rendahnya produktivitas karyawan berarti kualitas kerja rendah, moral yang rendah dan penurunan pendapatan perusahaan.
Faktanya, bukan kebiasaan berbalas SMS yang menjadi gangguan utama produktivitas karyawan di kantor. Survei terbaru dari Salary.com langsung bertanya pada para karyawan mengenai berbagai faktor yang menguras waktu kerjanya di kantor.
Hasilnya cukup mengejutkan, mengingat pengakuan karyawan menyalahkan akses internet sebagai gangguan utama pola kerjanya. Mengakses internet untuk melihat berbagai macam hal dengan mudah merupakan persoalan utama yang dirasa para pegawai mengganggu produktivitasnya.
Ditanya mengenai apa yang dirasa karyawan sebagai pembunuh produktivitasnya, berikut 7 persoalan utama tersebut:
1. Internet
2. Terlalu banyak rapat
3. Rekan kerja yang menyebalkan
4. Membalas email
5. Atasan yang sering mengganggu
6. Media Sosial
7. Panggilan pribadi melalui telepon seluler
Lebih dari 50 persen partisipan mengatakan internet membuatnya membuang banyak waktu saat bekerja. Tak hanya itu, terlalu banyak rapat tanpa keputusan juga mengganggu produktivitasnya.
Selain itu, rekan kerja yang senang mengganggu dan mengesalkan juga menguras banyak waktu karyawan di kantor selain untuk pekerjaan.(Sis/Nrm)