Sukses

Ekspor Perhiasan, Alas Kaki Sampai Senjata RI Naik di Mei

Kenaikan ekspor pun terjadi pada komoditas lonceng dan arloji, serat tekstil, barang-barang fotografi, kapal terbang dan bagiannya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sebanyak 35 kelompok komoditas mengalami kenaikan ekspor di Mei 2015 dibanding periode April sebelumnya. Peningkatan tersebut terjadi di tengah penurunan kinerja ekspor Indonesia pada periode tersebut sebesar 4,11 persen atau US$ 12,56 miliar dibanding bulan April.

Kepala BPS, Suryamin mengakui bahwa ada 10 komoditas terbesar yang ikut menyusut seiring pelemahan ekspor. Penurunannya mencapai 10,63 persen secara MoM, diantaranya lemak dan minyak hewan nabati, karet dan barang dari karet, dan masih banyak lainnya.

"Tapi dari 97 kelompok komoditas, ada 35 kelompok yang mengalami peningkatan ekspor sebesar 7 persen. Seperti perhiasan dan permata 14,91 persen, alas kaki naik ekspornya 2,52 persen dengan kontribusi 3,4 persen terhadap total ekspornya. Alas kaki punya peran bagus," papar dia saat Pengumuman Neraca Perdagangan di kantornya, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Di samping itu, tambahnya, kenaikan juga terjadi untuk komoditas senjata dan amunisi dengan nilai ekspor pada Mei ini menjadi US$ 222 ribu dibanding April 2015. Ekspor komoditas bijih kerak dan abu logam ‎meningkat hingga 410,4 persen dari nilai US$ 94,6 juta di April lalu menjadi US$ 458 juta pada Mei 2015.

"Ini artinya smelter sudah mulai bergerak. Barang mineral yang sudah dibatasi, sekarang sudah mulai diolah," ujar Suryamin.

Kenaikan ekspor pun terjadi pada komoditas lonceng dan arloji, serat tekstil, barang-barang fotografi, kapal terbang dan bagiannya, permadani, permainan, kain tenun berlapis, hasil karya seni dan sebagainya. "Kita sudah bisa ekspor bagian pesawat terbang seperti sayap Boeing dari PT Dirgantara Indonesia," terang dia.

Sementara dari total ekspor Januari-Mei US$ 64,72 miliar atau turun 11,84 persen secara Yoy, ada 40 kelompok komoditas yang justru meningkat kinerja ekspornya sebesar 27 persen. Suryamin menyebut, komoditas perhiasan dan permata yang naik 56,68 persen termasuk batu akik.

Kendaraan dan bagian-bagiannya 14,02 persen yang menunjukkan bahwa banyak negara ASEAN ‎mengimpor kendaraan dari Indonesia. Sedangkan ekspor alas kaki sepanjang lima bulan ini naik 15,04 persen.

"Pangsa pasar alas kaki kita ke Amerika Serikat (AS). Itu yang terbesar meski ekspor ke negara ini mengalami penurunan 0,48 persen di Mei ini dengan nilai US$ 6,44 miliar dan pangsa pasar 11,46 persen," tandas Suryamin. (Fik/Ndw)