Sukses

Realisasi 8 Proyek Investasi di Banten dan Jateng Capai 50%

Penyerapan tenaga kerja langsung sebagai karyawan dari 8 proyek investasi di Banten dan Jawa Tengah diperkirakan mencapai 10 ribu.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan telah ada 8 proyek investasi yang ada di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang telah berjalan sesuai dengan rencana. Diharapkan proyek-proyek tersebut bisa menyerap lebih dari 40 ribu tenaga kerja.

Franky menjelaskan, 8 proyek di Banten dan Jateng tersebut memiliki nilai investasi mencapai Rp 50,7 triliun. Dari jumlah investasi tersebut, 50 persen telah terserap.

"Dari jumlah itu, yang sudah terealisasikan Rp 26,2 triliun atau sekitar 50 persen," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dia menjelaskan, jika proyek-proyek ini telah dirampungkan dan mulai beroperasi, akan memberikan sumbangan ekspor produk senilai US$ 800 juta per tahun.

"Ada juga produk-produk yang dihasilkan yang akan mengurangi impor US$ 810 juta per tahun," lanjutnya.

Ada pun penyerapan tenaga kerja langsung sebagai karyawan dari proyek-proyek investasi ini diperkirakan mencapai 10 ribu dan bagi industrinya akan ada multiplier effect hingga empat kali lipat atau sampai 40 ribu orang.

"Juga ada tambahan pembangkit listrik sebesar 986 megawatt (MW), di mana 324 MW untuk konsumsi sendiri dan 662 MW untuk keperluan publik," tandasnya.

Delapan proyek investasi tersebut antara lain, pabrik semen PT Cemindo Gemilang di Lebak Banten, PT Semarang Garment dan PT Kukdong Apparel Batang di Jawa Tengah, PT Sri Rejeki Isman di Sukoharjo Jawa Tengah,

Selain itu juga ada proyek PT Rayon Utama Makmur di Sukoharjo Jawa Tengah, PT Lestari Banten Energi di Merak Banten, PT Asahima Chemical di Cilegon Banten, PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon Banten dan PT Synthethic Rubber Indonesia di Cilegon Banten. (Dny/Gdn)