Sukses

Gardu Tol Siap Layani E-Money Empat Bank BUMN

Tahun 2015, Bank Indonesia akan berupaya mendorong penggunaan transaksi uang elektronik meningkat menjadi 2,4 persen dibanding GDP.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menyatakan layanan uang elektronik (e-money) dari empat perbankan pelat merah sebentar lagi dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk membayar tol di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan kesepakatan bersama untuk menjalin konsolidasi seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) termasuk penggabungan ATM.

Senior Executive Vice President Transaction Banking, Rico Usthavia Frans mengatakan, empat bank BUMN tersebut yakni Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk. 

"Kami sudah sepakat konsolidasi, nanti ditandai dengan peresmian penggunaan e-money empat BUMN pada gardu tol di Bali pada 19 Juni 2015," tutur dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Rico mengatakan, perseroan telah membuka sistem jaringan e-toll yang telah dikembangkannya selama ini. Tentunya, lanjur dia, biaya investasi maupun pengembangan layanan e-money akan ditanggung bersama empat bank BUMN itu.

"Kerja sama ini berlaku di 21 gardu tol di Bali dan akan dikembangkan untuk ruas tol lain. Sedangkan biaya investasinya dibagi empat bank ini," jelas dia.

Bank Mandiri, sambung Rico, mengembangkan uang elektronik untuk sektor jasa transportasi dan layanan dompet nasabah. Saat ini bank pelat merah ini memiliki basis nasabah 5 juta sampai 6 juta pengguna e-money dan menguasai pangsa pasar 45 persen dari total transaksi.

Apa yang dilakukan oleh bank pelat merah ini sejalan dengan program Bank Indonesia (BI) yang memprioritaskan gerakan Nasional Non Tunai pada tahun ini. Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Eny V Panggabean menjelaskan, beberapa tahun sebelumnya, BI telah mendorong industri keuangan untuk terus meningkatkan layanan transaksi non tunai. Di tahun ini, BI ingin memperluas jaringan dengan meminta pemerintah daerah untuk ikut mendorong berkembangnya transaksi non tunai.

Eny menjelaskan, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengembangkan sistem pembayaran alat transportasi dan juga parkir menggunakan transaksi non tunai atau uang elektronik patut untuk dicontoh oleh beberapa daerah lainnya. "Penggunaan uang elektronik akan membuat aktivitas ekonomi lebih efisien dan aman," jelasnya.

Eny pun bercerita, Berdasarkan mapping yang dilakukan oleh BI, pengguna e-money makin meluas ke lapisan masyarakat menengah ke bawah dengan pertumbuhan transaksi meningkat sebesar 29 persen pada 2014 lalu. Demikian pula halnya dari sisi volume maupun nominal transaksi juga mengalami peningkatan.

Tahun 2015, Bank Indonesia akan berupaya mendorong penggunaan transaksi uang elektronik meningkat menjadi 2,4 persen dibandingkan Gross Domestic Product. "Di tahun lalu, penggunaan transaksi uang elektronik baru sebesar 1,8 persen dibanding Gross Domestic Product," ujarnya. (Fik/Gdn)

Video Terkini