Sukses

Investor China Bakal Bangun Pabrik Alat Berat di RI

Jimac Group menggandeng Sany Heavy Industries untuk membangun industri alat berat di Indonesia senilai US$ 200 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta International Machinery Centre (Jimac) Perkasa akan menggandeng perusahaan asal China untuk membangun perusahaan alat berat di Indonesia.

CEO Jimac Group, Benny Kurniajaya mengatakan, perusahaannya telah bekerjasama dengan perusahaan alat berat terbesar di negeri tirai bambu tersebut, yaitu Sany Heavy Industries Co. untuk membangun industri alat berat di Indonesia senilai US$ 200 juta.

"Kami akan bangun di Batam dengan target penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 300 orang. Jadi, kami tidak hanya proses rekondisi saja, tetapi sudah meningkatkan pada proses pembuatan atau manufacturing melalui pabrik baru," ujar Benny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Dia memastikan, pabrik ini juga akan mampu merambah pasar ASEAN, bahkan Indonesia dapat menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki pabrik alat berat dari investor China.

"Porsi penjualan nantinya untuk domestik mencapai 70 persen, sedangkan sisanya ekspor," lanjutnya.

Adapun sektor yang akan disasar dari produksi alat berat nantinya yaitu 60 persen-70 persen untuk sektor infrastruktur atau konstruksi. Sedangkan sisanya diperuntukkan untuk sektor tambang, kebun dan kehutanan.

Benny menuturkan, tahap awal, pabrik akan fokus memproduksi eskavator 20 ton untuk sektor konstruksi sebanyak 1.000 unit. Kebutuhan bahan baku sebagian akan diimpor dan sebagian dari dalam negeri.

Jimac Group merupakan agen sekaligus importir alat berat merek Sany sejak tiga tahun lalu dan telah menjual 900 unit alat berat Sany meliputi machinery, truk, mixer, molen, dan eskavator.

Dari sisi segmen, penjualan alat berat untuk infrastruktur menyumbang 90 persen dari total penjualan alat berat Sany. Sisanya baru disumbang penjualan alat berat untuk pertambangan, perkebunan dan kehutanan. (Dny/Ahm)