Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta guna melihat pelayanan di terminal penumpang dan kontrol room di kantor pusat IPC.
Sayangnya, dalam kunjungan tersebut, Jokowi justru merasa sedikit kecewa lantaran belum adanya perubahan waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan (dwelling time).
Tak perlu menunggu lama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno langsung memberikan konfirmasi terkait persoalan tersebut.
"Saya harus bayar 'utang' setelah kembali dari China dan Prancis, kemudian dapat oleh-oleh tulisan tentang Pelindo dan Telkom," kata Rini di rumah dinasnya, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).
Rini menjelaskan, pelabuhan barang memang bertanggungjawab untuk melaksanakan bongkar muat barang. Begitu juga dengan pelabuhan penumpang yang bertanggung jawab mengurus penumpang turun naik.
Diterangkan Rini lebih lanjut, kendala penumpukan barang di pelabuhan justru seringkali bukan karena lamanya proses bongkar muat. Melainkan berbagai dokumen yang harus diurus pemilik barang untuk mengeluarkan barangnya ke luar pelabuhan.
"Agar barang bisa keluar dari pelabuhan itu banyak proses dan terkait banyak instansi. Misalnya kalau impor barang dagangan itu harus konfirmasi melalui kementerian perdagangan, kalau barangnya tanaman, itu urusannya dengan Kementerian Pertanian, ada karantina juga cukup lama," terang Rini.
Meski begitu, Rini mengatakan, kementerian BUMN dan Pelindo II akan segera memperbaiki persoalan dwelling time tersebut. (Sis/Nrm)