Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto tampaknya memiliki tekad yang kuat untuk menyaingi Singapura soal industri minyak dan gas (migas). Langkah tersebut agar Indonesia bisa terlepas dari ketergantungan impor BBM dari negara tersebut.
Dwi mengatakan, saat berkunjung ke Singapura beberapa waktu lalu, dirinya menyempatkan diri untuk berkunjung ke terminal migas Vopak di negeri singa tersebut.
"Beberapa waktu lalu saya ke Singapura, mampir ke Vopak. Mereka punya terminal yang besar, baru mulai pada 2008, kemudian berdiri dan cepat berkembang," ujarnya seperti ditulis Senin (22/6/2015).
Dwi mengatakan, dirinya ingin mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Singapura selama ini. Meski tanahnya tidak memiliki kandungan minyak, namun Singapura berhasil menjadi negara pengekspor minyak ke beberapa negara, termasuk ke Indonesia.
"Apa yang dilakukan di Singapura, harus bisa juga dilakukan di sini. Bila perlu secepatnya dilakukan di sini," lanjutnya.
Oleh sebab itu, Dwi pun berharap kepada para pekerja di Pertamina mau terus belajar dan berinovasi. Menurutnya, hanya dengan kedua hal ini, sektor migas di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
"Tenaga kerja juga penting. Di mana pun berada, jangan pernah berhenti untuk belajar. Dari sekian waktu bekerja disisihkan untuk belajar, tiap hari. Belajar tidak harus di ruang kelas, bisa di mana-mana. Belajar di uar apa yang rutin kita kerjakan. Dan suatu yang jadi inovasi juga bisa jadi kesempatan untuk belajar," tandasnya. (Dny/Gdn)
Ingin Saingi Singapura, Dirut Pertamina Minta Pekerjanya Belajar
Dwi pun berharap kepada para pekerja di Pertamina mau terus belajar dan berinovasi.
Advertisement