Liputan6.com, Jakarta - PT Bukaka Teknik Utama Tbk akan membangun pabrik pengolahan dan permunian (smelter) senilai Rp 400 miliar pada tahun ini. Ekspansi emiten berkode BUKK ini sebagai bentuk optimisme terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang sedang getol memacu pembangunan infrastruktur.
Direktur Utama Bukaka Teknik Utama, Irsal Kamarudin mengungkapkan, perseroan telah menyiapkan lahan seluas 50 hektare (ha) untuk merealisasikan pembangunan smelter di Palopo, Sulawesi Selatan.
"Smelter ini akan mengolah nikel menjadi feronikel dengan produksi 2.760 ton. Proyek ini akan dimulai semester II 2015," ucap dia usai Relisting di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (29/6/2015). Â
Lebih jauh dijelaskannya, nilai investasi pembangunan smelter tersebut diperkirakan mencapai US$ 40 juta atau setara dengan Rp 400 miliar. Dalam hal ini, BUKK menggandeng perusahaan asal China.
Kebutuhan dana itu akan dipenuhi dari aksi korporasi perseroan berupa penerbitan saham baru (rights issue) dan perbankan. "Kalau kondisi ekonomi membaik, enggak perlu nunggi satu tahun, kita bisa lakukan rights issue," ujarnya.
Bukaka, kata dia, rencananya akan menerbitkan saham baru dari 4 miliar lembar saham menjadi 10 miliar lembar saham. Di samping itu, menurut Irsal, pihaknya akan memenuhi kebutuhan dana dari Bank Exim dengan porsi 70 persen dan equity 30 persen.
"Smelter itu akan selesai pada 2017 dan mulai bisa menyumbang ke pendapatan perseroan dengan target di atas Rp 2 triliun. Sedangkan pendapatan di 2015 dan 2016 diproyeksikan masing-masing Rp 1,6 triliun dan Rp 1,8 triliun," paparnya.
Target laba bersih di tahun ini, sambung Irsal, diharapkan naik lebih dari 10 persen dengan marjin 11 persen. Pada akhir 2014, perseroan membukukan pendapatan Rp 1,42 triliun dan laba bersih Rp 98,29 miliar. (Fik/Ndw)
Di Era Jokowi, Bukaka Ini Jajal Peruntungan Bangun Smelter
PT Bukaka Teknik Utama Tbk akan membangun pabrik pengolahan dan permunian (smelter) senilai Rp 400 miliar pada tahun ini.
Advertisement